High School D×D 5 Life.0

Tolong jadilah Sekiryuutei yang baik hati dan kuat.

Life.0

Saat ini musim panas. Kehidupan siswa SMA juga dengan cepat memasuki liburan musim panas.

Bagaimana semua orang menghabiskan waktu mereka? Saat ini, aku tak bisa bergerak karena alasan tertentu.

Aku berada di tempat tidur, pagi-pagi sekali! Di kedua sisiku ada Buchou dan Asia! Mereka bernapas dengan tenang sewaktu tidur! Kami bertiga tengah tidur bersebelahan dengan bentuk karakter 川 denganku di tengah! Tak ada situasi lain yang sehebat ini! Berkah cabul ini lebih dari yang pantas kuterima, tetapi—saat ini, ada seseorang yang mendekatiku sambil menggeliat di dalam selimut katun tipis!

Aku merasakan ketidaknyamanan dan baru bangun beberapa saat yang lalu, tetapi sesuatu yang bergerak di bawah selimut memberiku tekstur yang unik dan elastis serta halus! Namun, itu lembut luar biasa!?

Itu semakin mendekat ke sekitar dadaku, dan ketika aku melihat ke dalam selimut….

“Ufufu. Selamat pagi, Ise-kun.”

Seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjang—Akeno-san keluar dari dalam selimuuuuuuuut!?

Himejima Akeno-senpai. Wakil Ketua Klub Penelitian Ilmu Gaib tempat aku bergabung, dan senpai kelas tiga. Dia adalah salah satu dari keberadaan Onee-sama-ku. Tempo hari, diputuskan bahwa dia akan tinggal bersama kami karena alasan tertentu.

Karena dia selalu berambut ponytail, rambut hitamnya yang tak terikat terasa seksi buatku!

Akeno-san mengenakan yukata yang terbuat dari kain tipis. Dia mendekat ke sisiku sehingga dia bisa dengan lembut meringkuk di depanku! Di ruang antara paha dan payudaranya, sensasi elastis dan lembut dari seluruh tubuh wanita menyerangku! Karena itu adalah kimono tipis, sensasi dari Akeno-san hampir langsung menyebar kepadaku! Sial! Tubuh Akeno-san memiliki kelembutan terbaik!

Dan yang terpenting, suhu tubuh Akeno-san membuat otakku meleleh!

Ketika dia mendekatkan wajahnya ke leherku, dia tiba-tiba berhenti bergerak.

“Aku sudah sampai.”

Selagi suara manisnya keluar, Akeno-san memelukku erat!

Uwaaah! Bau yang luar biasa datang dari rambut Akeno-san, dan itu menstimulasi lubang hidungku hingga maksimal!

Chuu.

—! Sebagai serangan mendadak, aku menerima ciuman di leher! Tunggu, ciumaaaaaaaaan!?

Akeno-san menempel erat padaku, karena otakku serasa bakal meledak! Semua sensasi tubuh Akeno-san tengah dikirim ke tubuhkuuuuuuuuu!

Kakiku dan kaki lembut Akeno-san saling bersilangan! Bukan, kaki Akeno-san yang menjeratnya! Uhee! Paha Akeno-san sangat licin dan halus!

Jemari tangan kami juga saling bertautan! Hebat, ini seperti salah satu adegan kekasih di ranjang yang dilihat di drama dan manga!

Akeno-san membuat ujung jemarinya yang kecil merayap ke seluruh tubuhku. Aku menggigil!

“Tubuh Ise-kun sangat kokoh, berkat kau dilatih Rias. Ufufu, kulit pria terasa lebih nyaman dari yang kubayangkan. Atau karena itu tubuh Ise-kun? Hei, Ise-kun. Apakah tubuhku terasa nyaman?”

Dia meniup telingaku yang tak bisa bergerak sebagai serangan terakhir! Dia benar-benar menikmati bagaimana aku tak bisa bergerak melawan keindahan tubuh wanita!

“I-iya! Tubuh Akeno-san adalah yang terbaik!”

“Ufufu, aku senang. Kau bisa lebih menikmati tubuh ini kalau kau mau, lho? Aku juga ingin tahu lebih banyak tentang tubuh Ise-kun. —Meskipun aku mengatakan itu, karena ada Onee-san menyeramkan tidur di samping kita, mungkin ada batasannya. Tapi entah kita ketahuan atau tidak, momen kritis ini juga menyenangkan.”

S! Versi S Akeno-san telah muncul semasih pagi! Astaga, karena orang ini bahkan lebih erotis dariku, kali ini bahkan aku si Iblis-ero tak bisa bergerak karena terkejut!

Akeno-san mengangkat tubuhnya sedikit di atas tubuhku. Akeno-san menatap ke arahku. Rambut hitamnya jatuh di atasku.

Lalu, wajah Akeno-san dengan mantap mendekati wajahku…. Mungkinkah ini….

“Meski alangkah baiknya kalau waktu bisa berhenti seperti ini…. Hal romantis seperti itu akan menyenangkan, tapi sudah kuduga—”

Tepat saat bibirku dan Akeno-san hampir menempel, aku mendengar suara “itu”.

“Akeno. Apa yang sedang kaulakukan? Kapan kau masuk ke kamar ini?”

—!

…Aku dengan takut-takut mengalihkan pandanganku ke samping. Onee-sama berambut crimson tengah menatapku dan Akeno-san dengan mata setengah tertutup yang sangat tak senang. Buchou, kau seram! Rias-oneesama, kau seram!

Akeno-san berbalik ke arahnya sehingga dia bisa menunjukkan pada Buchou tangannya yang bertautan dengan tanganku.

“Ini hubungan kulit. Kupikir aku akan memiliki pagi yang menyenangkan dengan Ise-kun-ku yang manis, jadi aku masuk. Apalagi, aku bakal kesepian kalau tidur sendiri.”

Alis Buchou terangkat oleh satu kata yang digunakan Akeno-san! Uwaaaaah, kemarahannya meledak!

“[Ku]? Sejak kapan kau jadi majikannya Ise?” tanya Buchou saat seluruh tubuhnya gemetar. Mulutnya bergerak-gerak!

“Biarpun aku bukan majikannya, aku senpai-nya. Sudah jadi tugas senpai untuk menyayangi kouhai mereka, 'kan?”

Buchou secara perlahan mendekatkan wajahnya ke Akeno-san.

Saat wajahnya semakin dekat, Buchou berbicara dengan suara yang dipenuhi amarah.

“Senpai… begitu, jadi itu alasanmu. Ruangan ini hampir menjadi tempat perlindungan bagiku. Satu-satunya tempat penyembuhan mutlakku. Selain Asia, aku tak bisa membiarkan orang lain mengganggu di sini! Ini kamarku dan Ise.”

Kapan kamarku jadi kamarnya Buchou!? Akeno-san tersenyum tipis oleh ucapan Buchou.

“Ara ara. Ojou-sama memiliki keinginan yang kuat untuk memonopoli, bukan? Apakah kau mungkin takut kalau dicuri olehku?”

“…Sepertinya aku perlu membicarakan ini denganmu sekali lagi.”

Tubuh Buchou diselimuti aura crimson! Uwaaaah! Apa dia sudah bersiap untuk bertarung!?

“Ara, kau mengeluarkan aura yang cukup agresif untuk berdiskusi, bukan?”

Sambil tersenyum, Akeno-san juga mulai menyelimuti dirinya dalam aura emas pucat! Ap-! Dia juga!?

“Ini adalah diskusi. Menuju akhir yang pahit.”

Buchou dan Akeno-san saling memelototi sambil melepaskan percikan api di semua tempat…. Uwaaah, jadi pertarungan antar-wanita bakal dimulai di pagi hari!? Apa aku, yang seperti hewan peliharaan bagi mereka, penyebabnya!?

Aku merasa senang, tapi lebih dari itu, aku takut! Kalau dua orang yang biasanya baik hati ini saling melotot dengan ekspresi seperti setan, aku bakal meringkuk!

“…Unyuu, apa sudah pagi…? Fuaaaaa….”

Lalu Asia bangun sambil mengusap matanya yang mengantuk!

“Asia, kau bisa kembali tidur….”

Aku dengan lembut membelai kepala Asia. Aah, Asia. Ruang penyembuhanku!

“Ah, Ise-shan…. Kalau begitu aku akan terima tawaranmu dan tidur sambil dipeluk Ise-shan….”

Asia yang setengah terbangun mencoba kembali tidur sambil memelukku! Uu, dia sangat menggemaskan, tapi ini bukan waktunya untuk ini!

BOFU! BOFU! BOFUN! Saat aku melihat ke arah suara, pertarungan bantal antara Buchou dan Akeno-san sudah dimulai! Para Onee-sama, apa yang kalian berdua lakukan di pagi hari!?

“Pertama-tama, aku benci bagaimana Akeno mencoba untuk segera menyentuh benda pentingku!”

Buchou melempar bantal dengan paksa, dan membuatnya mengenai wajah Akeno-san! Bahkan setelah bantal yang mengenainya jatuh, Akeno-san masih memiliki wajah tersenyum—itulah yang kupikirkan, tapi matanya terbuka lebar!?

“Ara, bolehlah kalau cuma sebentar! Kau benar-benar pelit, Rias!”

Dia mengambil bantal yang jatuh dan memukul wajah Buchou dengan itu! Uwaa! Serangan langsung!

Buchou menyingkirkan bantal dari wajahnya! Matanya sedikit berair!

“Rumah ini baru saja direnovasi, jadi aku takkan membiarkanmu berbuat seenaknya, Akeno!”

Alhasil, Buchou membuang semua penampilan dan kata-kata yang dipenuhi keanggunan, lalu melempar bantal lagi dengan suara dan wajah seorang gadis seusianya! Akeno-san menghindari bantal itu lalu melemparkan bantal milikku ke arah Buchou!

“Sirzechs-sama bilang bahwa kita harus hidup bersama dan rukun satu sama lain!”

“Ini rumahku dan Ise! Kau dan Onii-sama menghalangi Ise dan aku! Aku tak tahan lagi!”

Kata-kata itu membuatku sangat senang, Buchou! Air mata penuh emosi keluar! Aku lebih diberkati daripada yang pantas kuterima sebagai budaknya! Tapi kata-kata itu barusan hanyalah keegoisan seorang ojou-sama, bukan?

“Kau berniat mengabaikan keinginan Sirzechs-sama!? Jadi kau lebih menghargai Ise-kun daripada Maou-sama! —Pinjamkan aku Ise-kun sebentar saja!”

“Enggak! Tentu saja enggak!”

Kedua onee-sama itu sedang bertengkar sesuai gadis seusia mereka.

H-hmmm. Sejak kami mulai tinggal bersama, aku sudah bisa melihat wajah asli Buchou dan Akeno-san, tapi… Dua Onee-sama Besar itu memancarkan aura bangsawan. Semua orang mengagumi mereka. Aku juga mengagumi mereka.

Namun, kenyataannya, mereka adalah gadis biasa yang juga menunjukkan wajah yang sesuai dengan usia mereka. Aku tak terlalu terkejut soal itu. Tapi, aku senang. Aura “bangsawan” untuk mereka memang bagus, tapi mereka bertindak sebagai perempuan juga manis. Justru, kupikir aku lebih menyukai mereka seperti ini.

Hmm? Lalu, aku meragukan beberapa detail pertengkaran mereka yang disebutkan beberapa waktu lalu.

…Rumah ini baru saja direnovasi…?

Kalau dipikir-pikir lagi, ranjangnya kelihatan sangat besar…. Karena masih banyak ruang tersisa di ranjang meski Buchou dan Akeno-san sedang adu bantal.

Arerere!? Apa tempat tidurku selalu sebesar ini!? Bahkan dengan empat orang di atasnya masih ada banyak ruang kosong!? Bahkan, ada kelambu juga!

Ketika aku memeriksa sekeliling kamar dengan hati-hati… aku menyadari bahwa kamarnya lebih luas dari sebelumnya! Huh!? Sebesar ini!? Padahal kamarku luasnya cuma 8 tikar tatami! Bukankah sekarang ini dua kali lebih besar!?

TV juga telah berubah dari jenis tabung sinar katode kecil menjadi TV layar datar model baru yang besar!

Aaaaah! Bahkan ada semua jenis konsol game terbaru! Hal-hal yang tak bisa kubeli hanya dengan uang saku dan penghasilan paruh waktu ada di kamarku!

Aku segera meninggalkan kamarku! Aneh! Itu hanya rumah biasa sampai tadi malam!

Koridornya dua kali lebih luas dari sebelumnya! Ada juga tangga menuju ke lantai atas dan ke lantai bawah!? Rumahku, sebagai bangunan dua lantai, seharusnya hanya memiliki dua lantai di sini! Sekarang ada lantai tiga!?

Ketika aku mengintip ke tangga, entah bagaimana, sepertinya lantainya tidak berhenti di lantai tiga!

Ketika aku berlari menuruni tangga, ruang masuk yang luar biasa luas muncul di hadapanku!

Aku menghela napas berat, dan ketika aku melihat seluruh rumahku dari luar—.

Bagaimana ini bisa terjadi!? Rumahku!? Oleh karya seorang tukang kayuuuuuu!?

“A-apa-apaan iniiiiiiiiiiiiii!?”

Jeritanku bergema di seluruh lingkungan.

Tentu saja. Rumahku—selain luas tanahnya lebih dari dua kali lipat, telah menjadi bangunan enam lantai.

Post a Comment

0 Comments