High School DxD DX.2 Life.4

Life.4 Menyembah☆Gadis Dewa Naga

Suatu sore selama akhir pekan, semua orang (semua gadis yang tinggal di rumahku) di kamarku bermain Game of Life versi Dunia Bawah.

Irina tiba-tiba membuka mulutnya dan berkata, “Omong-omong, bukankah seharusnya kita memiliki semacam kuil buddha atau kuil shinto untuk Ophis-san? Dia 'kan Dewa Naga.”

… seperti itu.

Kuil buddha, kuil shinto …?

Benar. Ophis dikenal sebagai Ouroboros Dragon. Yah, [Mantan] sih.

Koneko-chan berkata sambil memutar rolet.

“… Naga selalu disembah sebagai dewa dan merupakan simbol kekuatan. Bahkan rata-rata naga lebih kuat dibandingkan dengan sebagian besar monster, jadi biasanya mereka disembah sebagai [Dewa Naga].”

Aku juga mendengar itu dari Rias dan Sensei.

Baik di dunia Timur dan Barat, Naga selalu jenis simbolisasi kekuatan dan dari perspektif manusia atau makhluk lain, mereka dianggap makhluk mengancam. Jadi dalam kesempatan, Naga dianggap makhluk menakjubkan yang bisa dibandingkan dengan Dewa.

Aku menemui Naga Kelas Tinggi sampai Naga Legendaris dan mereka semua menakutkan.

Manusia normal atau Iblis Kelas Bawah mengalami kesulitan melawan Naga. Yah, karena rata-rata naga itu kuat, jadi tidak aneh bahwa mereka disembah sebagai Dewa di berbagai belahan dunia.

Setelah Koneko-chan, Akeno-san melanjutkan penjelasannya.

“Bahkan untuk Naga, yang terkuat dan paling mulia adalah [Raja para Naga], Raja Naga. Makhluk yang bahkan lebih hebat dari [Raja] adalah [Dewa para Naga].”

[Raja] pastinya Lima Raja Naga Agung. [Dewa] pastinya Dewa Naga Nirbatas Ophis di sana dan Kaisar Dewa Naga Merah Sejati tentunya Great Red. Kalau aku memikirkan hal itu, keduanya memiliki [Dewa] di nama mereka. Yah, Great Red juga bisa disebut [Nagadinaga], [Naga Sejati] atau [Naga Apokalips].

Tapi makhluk … mulia huh. Aku melirik Ophis.

“?”

Dewa Naga Loli-sama menyadari tatapanku dan memiringkan kepalanya dengan tanda tanya di atas kepalanya ….

Aku tahu bahwa Ophis adalah spesial dan Naga yang sangat kuat tapi ….

Terlepas dari partner terpercayaku, Ddraig, dan rival Ddraig, Albion, satu-satunya Naga yang kukagumi adalah Mantan Raja Naga, Tannin-ossan ….

Raja Naga lain yang kukenal adalah Raja Naga Kemalasan, Raja Naga yang mengeluarkan kutukan mematikan serta Raja Naga liar dan hebat … tapi tak ada Raja Naga Mulia! Hanya fakta bahwa Tannin-ossan, yang menyerah menjadi Raja Naga tapi masih bersikap seperti Raja Naga, membuatku curiga pada kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi Raja Naga!

“Sebagai referensi, karena mereka lebih kuat daripada Raja Naga tapi tidak sekuat Dewa Naga, Sekiryuutei dan Hakuryuukou menjadi [Dua Naga Langit].”

Ravel memberi informasi tambahan.

Oh, jadi ada semacam cerita di balik Dua Naga Langit.

Rias, yang duduk di sisiku, meneguk air di cangkir dan bertanya pada Ophis.

“Meskipun membangun kuil buddha agak berlebihan mengingat posisi kita, kalau itu hanya sebuah kuil shinto kecil … Hei Ophis, kau suka kuil?”

Ketika Rias bertanya, Dewa Naga Loli-sama kita memiringkan kepalanya. Dia membuat gerakan imut ketika dia tenggelam dalam pikirannya. Seperti biasa ekspresinya kosong tapi tetap saja sangat imut!

Melihat reaksinya, Rias tersenyum dan mengangguk.

“Melihat Ophis yang biasanya akan jujur mengatakan tidak ketika dia tidak suka sesuatunya dipikirkan secara mendalam, sepertinya dia juga tertarik. Waktunya juga bagus karena saat ini kita sedang berkonsultasi pada masalah tertentu. Mari kita bertanya pada mereka tentang ini juga.”

Aku tidak mengerti apa yang Rias katakan pada saat itu tapi ….

Usai memutuskan bahwa kami harus mengakhiri percakapan ini di sini, kami kembali ke memainkan Game of Life versi Dunia Bawah.

Lalu ….


Liburan kami berikutnya.

Untuk menyambut tamu yang datang hari ini, kami telah berkumpul di ruang teleportasi lantai bawah rumah (Kiba dan Gasper juga datang).

Aku menduga itu adalah orang yang terlibat dalam [masalah tertentu] yang telah Rias sebutkan sebelumnya ….

Saat aku mendengar nama orang itu dari Rias untuk pertama kalinya, aku sangat terkejut. Orangnya itu jadi gadis itu ….

Saat aku memikirkan itu, lingkaran sihir bersinar dan ada torii merah!

Oh! Torii! Yang baru saja keluar dari lingkaran sihir! Tunggu, torii ini terasa familier! Ya, ini dari Kyoto ….

Dengan cahaya yang keluar dari lingkaran sihir, ruang di tengah torii telah berubah. Pada saat yang sama, kepulan asap muncul. Ah, itu sama seperti sebelumnya.

Sambil aku memikirkan itu, seseorang muncul dari torii adalah ….

“Lama tak jumpa! Putri Yasaka, Kunou telah tiba!”

Orang yang keluar dari torii dengan penuh semangat yang mengenakan pakaian miko dan berambut pirang. Itu Kunou!

Melihat dia dengan telinga hewan yang lancip berdiri dan ekor lembut bergoyang-goyang, itu sangat imut.

Kunou adalah putri Youkai yang kami berutang budi ketika siswa kelas dua Akademi Kuoh termasuk aku pergi ke Kyoto untuk perjalanan sekolah. Ibunya adalah pemimpin Youkai Kyoto dan rubah berekor sembilan… Yasaka-san! Karena dia wanita cantik asli dan juga berpayudara besar, aku ingat dengan jelas!

Kunou juga membawa gadis kuil bertelinga rubah yang datang padanya. Kemungkinan besar mereka Youkai rubah Onee-sama yang pernah kami temui. Ah, rubah Onee-sama juga hebat!

Aku berkata kepada putri kecil kami.

“Selamat datang, Kunou. Tidak sopan dari kami untuk membiarkanmu berdiri di sini dan berbicara sehingga mari kita ke atas?”

“Hmm! Lalu, maaf mengganggu!”

Jawabannya sangat energik.

Setelah itu, kami memimpin Kunou dan pengikutnya ke ruang VIP kediaman Hyoudou. Ketika kami tiba di sana, BANG! Youkai rubah Onee-sama membungkuk pada Kunou dan kami dan menghilang dari ruangan, meninggalkan jejak asap.

Orang yang punya urusan di sini hari ini adalah Kunou.

Rias, dengan senyum di wajahnya, menyambut Kunou.

“Senang bertemu denganmu. Aku Rias Gremory. Aku mendengar bahwa budak-budakku telah berutang budi padamu saat di Kyoto.”

Ah, kalau aku ingat benar, ini adalah pertama kalinya bahwa Rias dan Kunou bertemu. Sebenarnya, bukan Rias saja tapi itu juga pertama kalinya bagi Akeno-san, kelas satu Koneko-chan, Gasper dan Ravel bertemu dengannya.

Ketika Rias memberi salam padanya, Kunou menunduk sopan dan menjawab.

“Tidak, akulah yang senang bertemu dengan kalian. Panggil aku Kunou, tolong jaga aku mulai sekarang.”

Setelah salam, dia menatap wajah dan tubuh Rias.

Menyadari tatapannya, Rias memeriksa sekelilingnya untuk melihat apa ada sesuatu yang salah dengan penampilannya tapi ….

Kunou tiba-tiba berkata dengan suara bersemangat.

“Oh ho, sesuai dengan rumor, kau cantik! Seperti yang diduga dari istri sah!”

Yah, Rias memang cantik, dia majikan kebanggaanku!

Rias, mendengar apa yang dikatakan Kunou, sepertinya dia agak bingung.

“Aku menghargai pikiranmu, tapi, i-istri sah …?”

Sepertinya dia bingung dengan panggilan Kunou padanya.

Kunou mengangguk dan melanjutkan.

“Ya! Kudengar bahwa kau adalah majikan Ise dan kekasihnya! Jadi bagiku, kau adalah istri sah! Ibuku juga bilang bahwa aku perlu untuk melayani istri sah untuk memiliki bayi Naga Langit ….”

Begitu Kunou telah mengatakan itu keras-keras, Youkai rubah Onee-sama muncul kembali dan menutup mulut putri kecil kita.

“Kunou-sama, masih terlalu dini untuk membicarkaan hal-hal seperti itu!”

“Sangat bagus untuk meninggalkan kesan pertama yang baik dulu! Kalau hubungan antara istri sah serta wanita simpanannya tidak baik, [Kyoto—Rencana Keturunan Naga Langit] akan hancur berantakan!”

Kunou terus mengangguk-angguk sambil mulutnya masih tertutup.

… Saat kami menatap mereka dengan tatapan curiga, mereka hanya tertawa seperti [hohohoho] dan sengaja samar-samar tentang itu. Mereka menghilang lagi setelahnya.

A-apanya yang [Kyoto—Rencana Keturunan Naga Langit] …. Apa Youkai Kyoto menginginkan sesuatu dariku …? Bukan itu saja tapi istri sah dan wanita simpananku ….

Xenovia menunjuk dirinya sendiri dan bertanya pada Irina.

“… Aku tidak tahu soal Asia tapi aku juga bagian dari wanita simpanannya, 'kan?”

“Untuk saat ini, kita hanya perlu baik pada Rias-san.”

Sepertinya dua orang itu memiliki suatu pemikiran setelah mendengar perkataan Kunou.

Baik Ravel dan Koneko-chan berbisik.

“… Koneko, bagaimana peringkat saat ini?”

“… Bahkan ketika kita tidak membicarakan tempat teratas, ada orang yang bahkan tidak kita ketahui apa mereka akan mengambil bagian atau tidak, jadi itu adalah situasi yang rumit. Bukan cuma itu, tampaknya bocah itu juga ….”

… apa ini. Gadis-gadis itu mengabaikanku dan hanya bicara untuk diri mereka sendiri ….

B-baiklah, mari sisihkan topik itu dulu. Pokoknya, setelah berpisah dengan kami di Kyoto, Kunou terus mengganggu yang lain karena dia ingin datang dan mengunjungi kami. Tapi karena Kunou adalah putri dari Youkai Kyoto, dia tidak bisa datang ke sini semaunya.

Yasaka-san dan Youkai sekelilingnya bingung harus melakukan apa kepadanya dan jadi, sepertinya mereka menghubungi Rias ….

Toh, sepertinya Kunou tidak hanya datang ke sini untuk bermain, melainkan, dia memiliki tujuan.

Usai mempersiapkan diri secara mental, Kunou membusungkan dadanya dan dengan bangga menyatakan.

“Kalian sedang membangun sebuah kuil untuk Naga? Tapi aku mendengar bahwa karena kalian Iblis, kalian tidak tahu bagaimana melakukannya! Tapi jangan khawatir! Rubah Berekor Sembilan … putri Yasaka ada di sini! Aku akan mengajari kalian dari dasar-dasarnya!”

Membangun kuil … itulah [Tujuan] Kunou datang ke sini, dan juga keputusan bagus yang telah diputuskan Rias dan Yasaka-san. Ini adalah ide bagus yang memecahkan masalah [Kuil Ophis] yang muncul sebagai topik sebelumnya dan masalah [Kunou menjadi kekanak-kanakan] untuk Yasaka-san.

Kunou melihat di sekitar kami dan melihat Ophis.

“Hmm. Kesampingkan Ise, satu-satunya orang lain yang bisa kurasakan aura Naganya itu adalah dari gadis itu …. Kau juga Naga, 'kan?”

Ophis memiringkan kepalanya dan masuk ke mode [?]. Pada saat yang sama, akan jadi masalah kalau dia mengatakan [Aku Ophis] padanya.

Untuk orang luar, Naga Nirbatas-sama tidak seharusnya berada di sini. Karena situasi seperti ini, dia perlu berhati-hati dengan sekelilingnya.

Sebelum Ophis mengatakan sesuatu yang bodoh, aku segera memberikan penjelasan pada Kunou.

“Y-ya! Dia adalah O … tidak, Naga itu bernama Phis. Untuk suatu alasan, dia home stay di rumahku! Karena dia keturunan dari Naga terkenal, kita membicarakan soal apa kita harus membangun kuil untuknya … sesuatu seperti itu.”

Aku hanya menyuarakan apa pun yang masuk ke kepalaku!

“Oh ho. Kau mengatakan itu dengan membangun sebuah kuil, kau ingin menyembah naga ini, yang namanya Phis, sebagai [Dewa Naga]!”

Ah, Kunou percaya begitu saja apa pun yang baru kukatakan tanpa kecurigaan sama sekali. Itu melegakan.

“Kupikir kita mau membangun kuil untuk Ise tapi … yah, tak apa-apa! Tapi di mana kalian akan membangun itu?”

Usai Kunou mengarahkan pertanyaan itu pada kami, kami menuju atap.

Atap dibuat menjadi taman umum. Ada pot bunga dan ada juga sebuah peternakan sayuran kecil juga. Kami juga memiliki meja dan kursi untuk minum teh sehingga selama liburan, setidaknya satu orang menghabiskan waktu mereka di sini.

Karena tidak ada apa-apa di sudut atap, kami telah memutuskan untuk membangun kuil di sana.

Kunou terus mengangguk-angguk saat meninjau tempat kami.

“Bagaimana menurutmu?” tanyaku. Lalu Kunou memberi kami senyum besar dan memberi kami jempol.

“Hm! Kita bisa membangun sebuah kuil kecil dengan jumlah tanah ini! Yah! Karena kita sekarang tahu untuk siapa kuil ini dan memutuskan rencananya, ayo kita cepat-cepat mendapatkan alat dan materialnya!”

Kunou bertepuk tangan dua kali dan kemudian dengan ledakan keras, asap muncul dan rubah Onee-sama muncul kembali dan menyerahkan Kunou sebuah kotak kayu.

Kotak kayu mengilap berdesain elegan dan bisa dirasakan. Ketika dia membuka kotak itu, ada alat seperti pahat, pengetam, palu kayu, gergaji dan sebagainya.

“Ini alat bersejarah yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Kami menggunakan ini untuk memurnikan material-material yang akan digunakan untuk membangun kuil!”

Ah ha, jadi ini adalah alat yang digunakan untuk membangun kuil.

…Tidak, aku tak tahu sebabnya … tapi termasuk aku … ketika para Iblis melihat alat itu, tubuh kami menggigil. Orang-orang yang tampaknya baik-baik saja adalah orang-orang yang menangani Pedang Suci seperti Kiba, Xenovia dan Irina.

Rossweisse-san berkata, “Mungkin karena alat-alat yang digunakan untuk tujuan suci, itu mengeluarkan aura suci. Kalau Iblis seperti kita menyentuhnya, mungkin membakar kita. Mungkin baik-baik saja kalau kita menggunakan sihir relaksasi tapi … akan bagus untuk berpikir sejenak tentang apakah kita akan menggunakan alat ini atau tidak.”

Benar juga, seperti kata Rossweisse-san; alat ini mengeluarkan aura suci. Jadi itu sebabnya membuat kami menggigil, itu tidak seburuk Pedang Suci atau Salib tapi tampaknya tubuh kami akan terluka kalau kami menyentuhnya. Cukup merepotkan menjadi Iblis di saat-saat tersebut.

Kalau dipikir-pikir, membangun sebuah kuil untuk Dewa Naga adalah ritual suci.

Mendengar itu, Kunou membuat ekspresi malu.

“Ah, aku belum memikirkan sejauh itu …. Hmm, meskipun aku bisa memegangnya tanpa masalah …. Berpikir kembali, cuma ada beberapa dari jenisku yang bisa menggunakan alat ini juga.”

Kunou memegangnya tanpa masalah tapi itu berlebihan bagi kami. Kalau Azazel-sensei ada di sini, dia akan memberi kami beberapa saran. Tampaknya dia menikmati terlibat dalam alat tersebut. Tapi untuk suatu alasan, kami tak bisa melihat Sensei si pembuat onar kami.

“Sensei cukup handal dalam situasi semacam ini …,” ujar Xenovia. Lalu Akeno-san bicara dengan sedikit ketidaksenangan.

“Azazel-sensei bilang bahwa dia berpartisipasi dalam [Kompetisi Mahjong Pemimpin Malaikat Jatuh ke-316] … Sungguh, bahkan menyeret ayahku dan mengadakan kompetisi mahjong, tak ada yang bisa menghentikannya …!”

Akeno-san mengatakan itu sambil sedikit tercengang. Tunggu, kompetisi mahjong?! Dengan Pemimpin Malaikat Jatuh?!

… Bisa dikatakan bahwa itu terlalu damai mengingat ada lebih dari 300 kompetisi, itu telah diadakan jauh sebelum pembicaraan damai …. Karena ada banyak orang eksentrik di dalam eksekutif Malaikat Jatuh, mahjong mungkin cukup populer di antara mereka.

Ah, semua Maou-sama juga eksentrik! Kedua cabang tinggi Iblis dan Malaikat Jatuh adalah sekelompok orang aneh!

“Akan kutanyakan tentang alat ini ke teman lamaku. Ada departemen di belakang rumahku yang cukup berpengalaman dengan alat-alat ini.”

Rossweisse-san menciptakan lingkaran komunikasi kecil.

Itulah Valkyrie kami yang dulunya melayani Dewa Norse! Memikirkan hal itu, orang yang telah melihat hal semacam ini paling dekat pasti Rossweisse-san.

Setelah berbicara lewat lingkaran komunikasi, Rossweisse-san berkata, “Aku belajar sihir dari seorang teman lama. Kalau kita menggunakan sihir ini pada sepasang sarung tangan, mereka bilang kita akan bisa menggunakan alat ini tanpa masalah sepanjang hari.”

Mereka adalah penyihir yang begitu hebat dan karena mereka begitu baik, alat-alat yang Kunou bawa tidak akan sia-sia!

Kunou mengangguk dan menempatkan tangannya penuh semangat.

“Hm, selanjutnya adalah material! Ayo pergi dan dapatkan kayu!”

Kami telah memutuskan untuk berpisah dan mencari material untuk kuil.

… Aku ingin tahu jenis kuil shinto apa yang akan dibuat.

—D×D—

Tempat yang aku, Rias, Xenovia dan Kunou kunjungi adalah hutan. Kami datang ke sini melalui lingkaran teleportasi tapi ….

Setiap pohon yang ada di hutan ini mengesankan seakan terlihat mereka telah hidup selama berabad-abad … mereka berdiri di depan kami dengan sangat tinggi sehingga mudah membingungkan kami.

… Bukan cuma pepohonan, tapi keheningan seluruh hutan mengeluarkan suasana spiritual. Mungkin karena kami Iblis tapi indra kami beresonansi dengan itu. Bisa jadi bahwa tidak ada manusia di sekitar sini juga.

“Ini tujuannya, 'kan?” tanya Rias pada Kunou.

Kunou mengangguk setuju dan mengambil langkah maju.

“Ya, seperti yang diduga, Istri-Sah-sama memang menakjubkan, kita tiba di tempat yang tepat. Kita sudah bicara kepada dewa gunung ini dan kita diperbolehkan untuk mengambil sepohon cedar tua.”

Oh ho, jadi mereka sudah berbicara dengan dewa gunung di sini … jadi kami diizinkan untuk mengambil salah satu dari pohon-pohon yang mengesankan. Kami berterima kasih atas kemurahan hatinya tapi pada saat yang sama rasanya seperti itu sedikit sia-sia untuk hanya menggunakan pohon untuk sesuatu yang begitu tiba-tiba.

“Sungguh baik-baik saja untuk menggunakan pohon mengesankan ini sebagai bahan bangunan?”

Aku bertanya tanpa berpikir. Karena itu adalah pohon yang sangat tua, takkan aneh untuk berpikir bahwa pohon-pohon ini telah mengembangkan kesadaran. Aku memiliki pola pikir Jepang yang memberi tahuku objek dapat memiliki jiwa mereka sendiri, jadi aku merasa sedikit wajib untuk bertanya.

Kunou kemudian berkata kepadaku.

“Ise, jangan khawatir. Mereka bilang bahwa ada pohon yang terbelah menjadi dua selama bencana terakhir jadi kita punya izin khusus untuk mengambilnya.”

Saat kami tiba di tempat pohon itu … ada pohon besar yang telah terbelah dua di dekat pusat.

“Kudengar pohon ini telah hidup selama sekitar 400 tahun. Mereka meminta kita untuk hanya mengambil bagian yang rusak dan meninggalkan sisanya.”

400 tahun! I-i-itu mengesankan! Pohon ini lumayan bagus!

Xenovia meletakkan tangannya di pohon yang rusak.

“Jadi, kita memilih yang ini? Kurasa aku akan memotong pohon itu dengan Durandal-ku.”

“Proses berpikirmu masih kelewatan!”

Tiba-tiba aku mengkritik Xenovia.

Bagi Iblis menebang pohon berusia ratusan tahun yang hidup di gunung suci dengan Pedang Suci legendaris … itu sangat aneh sampai kupikir mungkin kami harus melakukannya sekali hanya untuk melihat apa yang terjadi!

“Kalau begitu, ayo kita mulai bekerja.”

Kita mulai bekerja di bawah petunjuk Rias.

Pertama, Kunou memberikan ritual mengucapkan terima kasih kepada dewa gunung dan pohon, lalu, aku cepat-cepat mengenakan armor Balance Breaker dan memegang batang pohon. Xenovia, saat mengambil catatan dari diagram yang dibawa oleh Kunou, memotong batang pohon menggunakan pedang yang telah diperlakukan dengan sihir (bersiap dalam lanjutan untuk tujuan ini.)

Alhasil, Rias mengangkut kayu menggunakan lingkaran teleportasi.

Tujuan pohon ini adalah rubanah kediaman Hyoudou di mana tim tukang kayu berada. Kayu diproses di sana.

Di atap, tim pondasi bangunan beton menjadi dasar bangunan untuk kuil.

… Sementara aku menempatkan kayu ke dalam lingkaran teleportasi, tiba-tiba aku merasa tak enak tentang nanti.

Apakah kami bisa membuat kuil saat kami belum pernah melakukan pertukangan? Ini berbeda dari membangun sebuah pondok sederhana.

Bukan hanya kami harus mengolah pohon menjadi bangunan tapi meskipun semua kayu sudah disiapkan, kami tak punya keahlian untuk membuatnya menjadi sebuah kuil. Karena kami Iblis, mungkin kami bisa menyederhanakan proses menggunakan sihir kami, tapi kami mungkin akan membutuhkan bantuan dari para profesional untuk bagian teknis ….

Rias bertanya pada Kunou.

“Para pengiring itu profesional pada semacam hal ini, 'kan?”

“Ya. Mereka telah melalui pelatihan. Kami juga telah menyiapkan cetak biru bangunan. Saat ini kayunya tengah diolah menjadi bahan bangunan.”

Ah, begitu. Para rubah Onee-sama itu profesional pada hal semacam ini, jadi aku bisa merasa nyaman. Mereka pasti mengganti operasi dan kemudian memberikan perintah kepada anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib.

Xenovia dan aku bisa santai dan mengirim kayu ke sana.

Ketika Xenovia dan aku bekerja dalam keheningan, kami mendengar percakapan antara Rias dan Kunou.

“Kunou penasaran bagaimana Istri Sah-sama mampu menjaga sosok tubuh bagusnya.”

“Aku tidak melakukan sesuatu yang istimewa. Selain itu, Kunou-chan, yah …. Ketika kau memanggilku [Istri Sah-sama] … itu terasa kurang nyaman.”

“Begitu?! A-aku minta maaf! … Kalau begitu, haruskah aku memanggilmu Madam?”

Ketika Kunou terkejut, Rias tertawa.

“Bukan itu maksudku. Panggil saja aku Rias. Ise juga memanggilku itu, 'kan? Apa aku bisa memanggilmu [Kunou] seperti Ise?”

Mendengar kata-katanya, wajah Kunou cerah.

Kunou, yang tegang saat bicara dengan Rias, melepaskan ketegangan untuk pertama kalinya.

“Aku mengerti, Rias-sama! Panggil saja aku [Kunou] mulai sekarang!”

“Tentu saja, Kunou.”

Oh, sepertinya Kunou dan Rias tiba-tiba menjadi dekat! Seperti yang diharapkan dari seseorang yang kucintai, dia menyanjung putri berekor sembilan dengan senyum!

Saat keduanya semakin nyaman, Xenovia mengatakan sesuatu.

“… Seperti yang diharapkan dari istri sah, hierarki akan datang secara alami. Lebih bagus kalau aku bergabung sedari awal.”

Selagi memberikan Rias tatapan hormat, tiba-tiba Xenovia berkata ….

“Ise! Akhir-akhir ini aku sudah memikirkan bahwa aku harus meningkatkan kekuatan femininku! Lalu aku akan memenangkan perang tak terelakkan antara gadis-gadis dari Klub Penelitian Ilmu Gaib!”

Xenovia mengatakan itu dan memotong pohon dengan penuh semangat tapi …. Bukankah kau salah paham akan kekuatan feminin dengan sesuatu yang lain?! Kekuatan feminin tidak menunjukkan kekuatan fisikmu! Ini membicarakan tentang pesonamu sebagai seorang wanita!

Nah, jawaban yang kauberikan adalah sepertimu, aku takkan mengatakan itu lagi.

Aku tidak membenci fakta bahwa kau adalah seorang idiot kekuatan! Tapi setidaknya kendalikan diri sedikit! Kiba, yang terus menunjukkan pentingnya teknik lebih dari kekuatan, hanya akan menangis pada saat ini!

Pokoknya, guna membangun kuil untuk Ophis, kami melanjutkan pekerjaan kami.


Di ruang kerja di bawah kediaman Hyoudou, pohon telah diolah menjadi bahan bangunan dan menumpuk rapi di bagian yang berbeda di lantai.

Kembali dari pegunungan, kami (aku, Rias, Xenovia dan Kunou) memutuskan untuk membantu mereka dengan pekerjaan ini. Dua pengiring/profesional yang dibawa oleh Kunou menjelaskan proses dengan hati-hati dan secara rinci sehingga pembuatan skema kuil itu tidak terlalu sulit.

Kami juga menunggu dasar beton di mana kuil akan disimpan sampai kering.

Satu-satunya hal yang tersisa adalah torii dan tali jerami yang digunakan untuk digantung di kuil tapi karena pesanan itu telah dibuat lebih dulu, semua yang perlu kami lakukan kini yakni menunggu pengiriman. Karena mustahil untuk membangun sebuah kuil dalam satu hari, kami memutuskan untuk mengakhiri hari dan sisanya untuk saat ini.

Tubuhku kesakitan karena ototku tidak digunakan dalam waktu yang lama.

Kami makan malam dengan kelompok Kunou di lantai dasar ruang makan.

“Aku Kunou. Ibuku dan aku membalas utang di Kyoto, jadi ….”

Orangtuaku terkejut pada kesopanan Kunou selain penampilannya. Gadis ini memang memiliki sisi energik dan egois, tapi karena dia seorang putri Youkai, sepertinya dia sudah diberi pelajaran etiket yang tepat.

Bukan hanya itu, tapi mereka sudah membawa beberapa hadiah dan sejumlah inarisushi ala Kyoto.

Kelompok Kunou memang lupa untuk menyembunyikan telinga dan ekor rubah tetapi ketika orangtuaku melihat itu….

Ara, itu telinga imut! Aksesori ekormu juga sangat imut!”

“Hmm, kostum miko-mu lumayan.”

Yah, tampaknya mereka percaya mereka ber-cosplay sebagai gadis kuil dan juga memakai semacam aksesori. Karena mereka terus bertemu orang-orang dengan logika aneh, kemampuan mental mereka menjadi semakin kuat.

Sama seperti itu, Kunou selesai makan dengan orangtuaku dan kembali ke kamarnya.

“Ta da! Aku mengenakan seragam sekolah!”

Kunou, yang telah hilang sebentar, kembali mengenakan seragam siswi Akademi Kuoh!

Meskipun seragam itu tampak tidak cocok dengan baik dan terlihat longgar, itu pasti seragam sekolah Akademi Kuoh!

“Dari mana kau mendapatkan itu?”

Saat aku bertanya, si putri rubah menonjolkan dadanya dan menjawab.

“Aku meminta secara khusus dan mendapatkannya melalui telemarketing. Aku mendengar bahwa seragam ini cukup populer di kalangan perempuan muda di Dunia Bawah.”

Aku ingat itu. Aku sudah mendengar cerita ini.

Selama Rating Game antara Rias dan Sona-kaichou, baik Gremory dan Sitri mengenakan seragam sekolah ini dan orang-orang muda di Dunia Bawah dipengaruhi ketika mereka menyaksikan pertarungan di televisi.

Ini tidak akan aneh jika Keluarga Gremory menjual seragam ini di Dunia Bawah. Mereka hebat dengan bisnis seperti ini.

Tapi seragam yang Kunou kenakan seharusnya ukuran terkecil. Bahkan, lengan bajunya masih terlalu besar untuknya. Yah, itu imut sih!

“Itu cocok dan aku berani bertaruh itu akan terlihat bagus padamu ketika kau lebih besar.”

Ketika kukatakan itu, Kunou tersipu dan memutar tubuhnya.

“H-hmm! Aku akan menjadi seorang wanita yang akan terlihat cocok dengan seragam ini jadi nantikanlah!”

“Aku akan menunggu.”

“Dan saat aku menjadi [Siswi SMA], aku akan mendaftar ke divisi SMA Akademi Kuoh! Aku sudah membuat janji dengan ibuku juga!”

“Akademi Kuoh?”

Aku ingin tahu berapa lama itu. Aku membayangkan Kunou versi SMA …. Ya, dia akan menjadi wanita cantik! Dilihat oleh tampilan ibu Kunou, p-p-payudaranya juga akan menjadi besar! Ah, aku menunggu masa depan!

“… Kau memikirkan sesuatu yang tidak senonoh, bukan?”

Kuu! Kata-kata tajam Koneko-chan menusuk tubuhku.

Ravel tertawa pelan.

“Ah, Ise-sama. Jangan menyentuh gadis kecil yang lebih kecil dari Koneko-chan.”

“… Aku bukan anak kecil. Dalam waktu dekat, payudaraku juga bakal sebesar Onee-sama-ku.”

Ara, kita … tak bisa memastikan bahwa sang adik akan glamor hanya karena kakaknya cantik seperti itu.”

“Uuuuuuu, payudaraku pasti akan jadi lebih besar! Ini akan lebih besar dari milik Ravel!”

Arrra, Koneko-chan dan Ravel memulai argumen mereka lagi. Yah, ini umum terjadi, tapi mereka akan segera berbaikan lagi.

“Aku juga akan memakainya.”

… Dewa Naga-sama kami juga mengenakan seragam Akademi Kuoh!

Sepertinya ukuran terkecil hanya cocok untuknya.

“Aku, terlihat bagus?”

“Ya, itu terlihat bagus. Sangat imut.”

Saat aku mengelus kepalanya, dia memberikan reaksi bahwa dia senang.

“Aku juga ingin memakai pakaian Phis-dono.”

“Aku juga ingin memakai pakaian miko.”

Sepertinya keduanya bergaul dengan baik dan kini suasananya heboh.

Saat putri berekor sembilan dan Dewa Naga-sama selesai mengenakan pakaian masing-masing, Irina kembali dengan sebuah kotak di tangannya.

“Karena kita sudah selesai makan malam dan memiliki fashion show seragam, ayo kita bermain permainan! Mari kita semua bermain bersama untuk merayakan Kunou-chan datang ke sini! Kita punya Game of Life versi Dunia Bawah dan aku juga sudah menyiapkan Game of Life versi Surga!”

“Kita juga punya kartu remi dan UNO.”

“Dan karuta juga!”

Xenovia dan Asia juga membawa permainan mereka!

Yah, Kunou datang ke sini untuk bergaul dengan kami hari ini jadi karena ada waktu bagus bersama-sama selama waktu yang tersisa!

“Kalau begitu mari kita bermain Malam Permainan Kediaman Hyoudou!”

Saat aku mengangkat tanganku dan mengumumkan ini, semua orang berteriak [Ohhhh!] dan memberi balasan antusias! Dan dengan itu, kami mulai permainan malam dengan Kunou dan pengiringnya.

… saat itu juga, Akeno-san mengangkat teleponnya dan menghela napas.

“… Sepertinya Kompetisi Mahjong Malaikat Jatuh telah dalam mode begadang.”

Sepertinya mereka juga memiliki semacam situasi ….

Yah, hari damai memang berharga bagi kami!

—D×D—

Lusa.

Setelah bekerja lewat akhir pekan, pembangunan kuil telah sampai pada tahap akhir.

Sembari menyusun bahan kayu kecil sama-sama, kami juga menempatkan kuil di lokasi yang tepat. Keahlian pada bahan begitu besar sampai kami berhasil membangun sebuah kuil kecil hanya dengan mengikuti cetak biru itu. Lalu kami menempatkan kuil yang selesai di atas pondasi beton kering dan tetap pada tempatnya.

“Nah, sudah beres.”

Kiba mendesah. Tempat di mana dia memandang adalah … sebuah kuil kayu yang indah!

““Woah~””

Semua orang memberikan tepuk tangan.

Torii-nya juga sudah tiba.”

Xenovia membawa torii merah yang tiba melalui lingkaran teleportasi, itu torii yang cukup besar untuk dilewati satu orang. Kami menempatkan torii dan menggantung tali jerami yang juga tiba dengan torii di sekitar kuil.

“Kami membuat ini dengan kayu sisa.”

Salah satu pengiring menempatkan kotak kayu di depan kuil.

… Ini adalah kotak persembahan! Sekarang kuil terlihat lebih sama!

Sekarang kuil tampak semakin nyata, dekorasi akhir adalah sebuah patung kecil.

Alih-alih komainu, patung-patung naga kembar ditempatkan di kedua sisi kuil. Satu berwarna merah dan yang lainnya berwarna putih.

“Ini patung Dua Naga Langit?”

Ketika aku bertanya pada Rias, dia menjawab.

“Yup, saat aku bertanya O … tidak, saat aku bertanya pada Phis mana patung yang dia inginkan, dia bilang dia ingin naga merah dan naga putih.”

Hmm, sama seperti aku dan Vali?

Saat aku memikirkan itu, Ophis menampar naga patung merah. Melihat bagaimana ia memiringkan kepalanya, ia mencurigai sesuatu!

“Great Red? Aku akan mengalahkanmu.”

Jangan hanya menampar itu! Itu aku dan Ddraig! Jangan mengalahkankuuu! Apa selalu Great Red kalau itu merah?! Ampuni aku, Dewa Naga-sama ….

Yah, itulah yang terjadi, tapi usai Kunou memberi doa ke kuil, kuil pun selesai! Usai berdiri di atas kuil, Ophis-sama tampak sangat senang.

Dengan itu, Kunou berbicara.

“Upacara ini singkat tapi ini seharusnya cukup. Kalau kita melakukan upacara penuh, kekuatan sucinya akan terlalu kuat bagi Iblis tangani dan sebagainya, ini seharusnya cukup.”

Sama seperti kata Kunou, aku tak merasa ada kekuatan yang membuat menggigil tubuhku dalam ketakutan. Kalau sudah seperti ini, kami tidak akan memiliki masalah kuil itu ada di atas atap kami.

Saat itu Akeno-san memikirkan sesuatu dan dia membuka mulutnya.

Ufufu, untuk perayaan konstruksi kuil, haruskah kita membuat keinginan untuk Phis-chan?”

Oh, kedengarannya menyenangkan!

Dengan itu, kami memberikan doa pada Dewa Naga kami, Ophis!

 

Keinginan Asia

“Biarlah ada perdamaian di dunia ini.”

“Perdamaian … perdamaian dunia, dari mana perdamaian itu berasal …?”

Itu adalah jawaban yang mendalam.


Keinginan Koneko-chan

“… Aku ingin mesum Ise-senpai berkurang.”

“Harapkan itu di akhirat.”

Apa mustahil di dalam hidup ini?!


Keinginan Xenovia

“Aku ingin meningkatkan kekuatan femininku.”

“Jadikan Ex-Durandal milikmu.”

Itu bukanlah kekuatan feminin!


Keinginan Akeno-san

“Aku ingin keahlian memasakku menjadi lebih baik.”

“Aku juga akan menyukainya.”

Jadi boleh!


Keinginan Ravel

“Aku ingin tinggiku tumbuh.”

“Minum susu setiap hari.”

Bukankah itu hanya saran sederhana?!


Keinginan Irina

“Aku ingin tahu apa baik-baik saja bagi orang Kristen berharap pada Dewa Naga ….”

“Aku lebih kuat dari Michael.”

Apa-apaan dengan penalaran tidak logis itu?! Juga kenapa kau puas dengan hal itu?!

 

Keinginan Kiba

“Hmm, aku berharap bahwa kita mendapatkan lebih banyak pekerjaan Iblis.”

“… zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz ….”

Dia tidur! Setidaknya buatlah keinginan Kiba menjadi kenyataan!

 

Keinginan Rossweisse-san

“Aku berharap punya pacar dan uang.”

“Kasihan.”

Kasihan!

 

Keinginan Gasper

“Alih-alih kekuatan feminin, aku ingin kekuatan lebih maskulin.”

“Mii-tan.”

Apa?! Bagaimana Ophis kenal dia?!

 

Keinginan Kunou

“Meskipun aku punya banyak keinginan, asalkan Kyoto damai, aku senang!”

“Terima kasih untuk kuilnya.”

Kalian berdua melakukannya dengan baik!

 

Keinginan Rias

“Tidak besar seperti Asia, tapi aku ingin semua orang di kota ini untuk hidup bahagia.”

“Aku akan melindungi perdamaian di kota ini”

Kalau Ophis benar-benar mengambil keputusan, tidak ada yang akan bisa menyerang kota ini!

 

—Yah, semua orang telah membuat keinginan mereka aku saja yang belum.

“… Sudah jelas bahwa kau menginginkan sesuatu yang mesum.”

Koneko-chan tepat seperti biasa! Aku hampir ingin melakukan beberapa hal mesum dengan gadis-gadis! Lagi pula, sekarang aku akan berdoa untuk keinginanku.

“Meskipun kita terlibat dalam segala macam insiden tapi aku ingin hidup damai dengan semua orang!”

Kami selalu terlibat dalam berbagai insiden, sehingga kehidupan kami sehari-hari dapat terganggu dengan mudah. Itu sebabnya aku menginginkan kami untuk hidup damai dan kalau kehidupan sehari-hari termasuk hal-hal mesum, itu akan menjadi hebat!

“… Jangan khawatir Ise, aku akan selalu membantu Ise. Aku akan membantumu setiap saat. Ise adalah temanku.”

… Hehe, ini meyakinkan. Tapi untuk memastikan Ophis tidak terlibat di barisan depan, itu akan menjadi tugasku sebagai [teman].

Saat aku memikirkan itu, seseorang datang ke atap.

“Haaaam~ sinar matahari setelah terjaga sepanjang malam itu terlalu kuat ….”

Itu Azazel-sensei! Sepertinya kompetisi mahjong yang berlangsung sepanjang malam sudah berakhir.

“Bagaimana hasilnya?”

Saat aku bertanya, ia berteriak [Baraqiel menang!] dan meledak. Akeno-san, yang berada di dekatnya, menggeleng tak percaya.

“Oh ho~ jadi ini adalah kuil Dewa Naga, itu dibuat dengan baik. Sudah kuduga, Kunou adalah putri berekor sembilan.”

Ketika Sensei memberi pujiannya, Kunou berkata [Jelas] dan membusungkan dadanya ke depan.

“Semuanya sudah membuat keinginan mereka.”

Ketika aku menjelaskan, Sensei maju pada Ophis dan menempatkan tangannya.

“Lalu aku juga akan membuat keinginan! Hmm, tolong berikan cara berpikir yang lebih lunak untuk si bajingan, Shemhazai. Tolong buatlah Baraqiel lebih fleksibel dan tolong buatlah para Malaikat lebih imut jatuh karena kami tidak punya eksekutif sama sekali dan akan lebih baik kalau membuat Seraph Gabriel jatuh. Si bajingan Michael memberikan kami semua yang bisa dilakukan di sisi mereka sehingga akan lebih baik kalau semua Surga jatuh. Dan Raja Surga juga seperti orang yang menjengkelkan jadi aku berharap dia jalan-jalan dan mematahkan hidungnya!”

Mungkin karena dia terus terjaga sepanjang malam tapi Sensei memuntahkan semuanya seperti meriam!

Untuk Gabriel-san jatuh, itu benar-benar akan jadi cukup hebat! Kalau si Cantik, Gabriel-sama, pemilik tubuh yang sempurna sementara juga cukup imut, menjadi Malaikat Jatuh menggoda, itu hanya akan menjadi luar biasa!

Usai mendengar keinginan Sensei, imajinasiku menjadi liar.

Saat itu, langit menjadi gelap dengan awan dan halilintar mulai menyerang. Dan tepat setelah itu …

BANG! Sebuah halilintar menyerang dari langit!

Halilintar itu menyambar Sensei yang menginginkan sesuatu yang jahaaaaaaat! Ack, halilintar juga menyambarkuuuu!

Halilintar itu melalui tubuh kami!

Uuuuuuuuugh!

Kyaaaaaaaaa!

Tersambar halilintar, Sensei dan aku terpanggang.

“?”

Tapi, Ophis hanya memandang kami tidak menyadari apa yang telah terjadi.

… Surga mengeluh pada Sensei dan aku dihukum untuk memikirkan hal-hal mesum ….

Pada akhirnya, baik Sensei dan aku terpanggang tapi kuil Ophis selesai tanpa masalah.

 

Sekarang saatnya untuk perpisahan.

Usai menggunakan alasan membangun kuil dan setelah bermalam, kini Kunou akan kembali ke rumahnya. Semua orang berkumpul di sekitar lingkaran teleportasi di bawah rumah.

Kini kami telah menyerahkan Kunou koper besar penuh hadiah, persiapan beres.

“Terima kasih, Kunou.”

“Silakan, datang kunjungi kami lagi.”

Rias dan aku mengucapkan selamat tinggal pada Kunou dan dia, meskipun kecewa bahwa dia akan pulang, berkata [Hm, itu menyenangkan! Terima kasih atas keramahan kalian!] dengan suara energik.

Lalu, Ophis melangkah maju dan berbicara kepada Kunou.

“Aku akan senang kalau kau bermain denganku lagi.”

Mendengar itu, Kunou tersenyum cerah.

“Ya! Aku dan Phis-dono berteman! Jadi Ayo main lagi!”

Sang Putri Berekor Sembilan, Kunou. Rasanya dia akan sering mengunjungi kami mulai sekarang.

Aku ingin tahu apa [alasan] agar dia datang kemari nanti.

Post a Comment

0 Comments

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

This is how to whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×