High School DxD DX.2 Life.EX

Life.EX Hyakki Yako dan Pandemonium

Itu terjadi waktu singkat setelah awal semester musim semi.

Suatu malam, aku pergi dari tempat tidur karena kebutuhanku untuk pergi ke kamar mandi. Saat aku membuka pintu kamar mandi, bukannya toilet … kamar ero merah muda menunjukkan dirinya ….

Itu [Kamar Ero] buatan Surga! Dan orang yang meraih tanganku saat aku tengah bingung adalah ….

“Sekarang, Ise … akhirnya ayo berlatih membuat bayi malam ini!”

Xenovia mengenakan lingerie tembus pandang dan longgar! Di tempat tidur, Asia dan Irina sedang menunggu. Sama seperti Xenovia, mereka mengenakan lingerie tembus pandang dan mereka bahkan tidak mengenakan bra sama sekali! Puting mereka, yang terlihat di lingerie tembus pandang itu, tertangkap mataku! Asia, kau menyelinap keluar dari tempat tidur sebelum aku!

Biasanya aku akan senang tapi sekarang aku keluar dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi. Aku melihat payudara mereka tapi … jujur saja, aku tidak bisa berbuat apa-apa sekarang! Sepertinya kandung kemihku bakal meledak sebelum ledakan pikiran mesumku!

Aku memberi tahu Xenovia.

“Oi, kau. Kau sudah gila?! Kenapa kau mencantelkan itu pada pintu kamar mandi?!”

Xenovia hanya mengabaikan keluhanku dan membuka lingerienya! Payudaranya menunjukkan diri di depan mataku! Lalu Xenovia menggosok tubuhnya dengan erotis!

Dari mana kau belajar itu?!

Rias?! Akeno-san?! Tidak, pasti Kiryuu!

Fufufu, kalau aku ingin mencuri Ise dari Rias-zenbuchou dan Akeno-zenfukubuchou maka aku harus menggunakan beberapa ide-ide baru dan asli!”

“Oi, kau! Kupikir kau akan melakukan tindakanmu bersama-sama karena kau akan menjadi Ketua OSIS … tapi prinsipmu tetap tidak berubah!”

“Ini persis karena itu. Aku ingin berada dalam posisi di mana aku mengambil tanggung jawab, tapi juga pada saat yang sama, aku ingin bermain seperti gadis seusiaku. Sekarang biarkan aku merasakan gairah muda, Ise!”

Xenovia mengatakan hal seperti itu dan mendorongku ke arah tempat tidur! Irina, yang berada di tempat tidur, memelukku dan berkata, “Aku ingin membawa darling tapi akhir-akhir ini Ravel-chan pun telah memperketat keamanan sehingga tidak ada waktu untuk menyiapkan perangkap.”

Perangkap?! Apa aku mangsa yang sedang diburu?! Yah untuk gadis-gadis ini, mungkin aku juga menjadi orangnya …! Meski aku akan bingung pada peristiwa tak terduga tersebut!

Bahkan kemudian, perasaan dari payudara Irina itu menakjubkan! Tapi bukannya bersemangat, keinginanku untuk ke kamar mandi tumbuh lebih kuat!

“Ise-san ….”

Dari sudut tempat tidur Asia menatapku penuh kerinduan!

“Asia! Tolong tenangkan mereka berdua! Aku cuma mau pergi ke kamar mandi! Ayo lakukan hal semacam ini waktu berikutnya! Sekarang alam memanggilku!”

Kalau itu Asia! Kalau itu dia, dia akan mengerti perasaanku!

Saat itu Xenovia menuju ke atasku!

“Tapi melakukan hal-hal erotis juga panggilan alam! Bukankah menyenangkan untuk melihat sisi yang akan menang?”

Jangan cuma mengatakan itu sambil membangkitkan gairah! S-sebenarnya kamar ero ini juga memiliki kamar mandi! Biarkan aku pergi ke sana dulu! Setelah itu, dengan senang hati aku akan menerima tantangan kalian!

“A-aku juga!”

Lalu Asia menuju ke atasku! Baik Xenovia dan Asia berada di atasku! Bukan itu saja, Irina juga meremas kepalaku dengan pahanya! Sensasi pahanya yang luar biasa tapi …! Bukan masalah kalau satu gadis ada di atas tapi dua agak banyak!

Asia, yang ada di depan Xenovia menatapku dengan mata basah dan berkata, “… Aku juga mau bayi … boleh?”

…………….

… Itu curang Asia! Mendengar kata-kata itu dari Asia, aku bakal mimisan! Xenovia, yang di belakang Asia berkata, “Bahkan Asia seperti ini! Menyerah saja Ise! Kalau kau tidak punya energi untuk menangani tiga gadis pada saat yang sama, kau tidak akan bisa menjadi Raja Harem!”

Irina juga mulai berdoa sambil terus pemampatan kepalaku dengan pahanya!

“Untuk Surga! Untuk Michael-sama! … D-dan untuk diriku sendiri ….”

Tidak, aku bakal kacau oleh ketiga gadis-gadis ini saat mencoba untuk bertahan?! Kalau bisa aku akan senang menantang diriku sendiri dengan kalian bertiga dalam kondisi terbaik …!

Asia menjadi berani dan menuju ke arahku secara perlahan dengan bibirnya ke depan ….

Ketika aku menelan ludah dan hanya akan menyerah.

“Hoho, sepertinya kalian sedang bersenang-senang.”

… Ku! Tiba-tiba kami mendengar suara lain di dalam kamar.

Seorang pria tua berkimono duduk di kursi di sudut kamar! S-siapa kakek tua ini?! Dia tak tahu malu dan senyum di wajahnya penuh dengan keriput. Tapi aku belum pernah melihat kakek tua ini! Selain itu, fakta bahwa dia berhasil membobol masuk sebuah tempat di mana makhluk mistis seperti Iblis tinggal menunjukkan bahwa dia bukan orang normal!

“K-kakek?! B-bagaimana Anda masuk ….”

Saat aku bertanya, kakek tua itu tersenyum dan berkata, “Ah, aku ingin tahu apa aku bisa minum teh di sini.”

“T-teh? T-tidak, sebelum itu bagaimana Anda …” tanyaku pada kakek mencurigakan itu tapi … Asia yang di atasku tersenyum dan berkata.

“Teh? Akan segera kupersiapkan.”

Asia turun dan berjalan menuju ketel di sudut kamar.

Setelah Asia, Irina juga turun dan memberi si kakek tua kudapan.

“Dari mana Anda berasal, kakek? Ah, kami hanya punya yokan, tidak apa-apa?”

Ketika Irina bertanya, kakek itu berkata sambil masih tersenyum.

“Tentu saja, Nona.”

Dan akhirnya, Xenovia berdiri di belakangnya dan mulai memijat bahunya.

“Sepertinya bahu Anda kaku. Akan kupijat.”

“Hahaha, aku bersyukur.”

Kakek tua itu menerima teh dari Asia dan bertanya padaku.

“Maukah kau bergabung denganku?”

Ketika aku melihat dia dari dekat, kepala kakek ini luar biasa panjangnya! Mustahil dia manusia!

“M-maaf. Siapa ….”

Aku berdiri dan menunjuk jariku ke arahnya. Aku hendak menanyai kakek mencurigakan ini ….

…………….

Ketika aku berdiri aku mulai tersandung… U-umm, kesadaranku perlahan-lahan pergi … ketika aku melihat kembali pada kakek tua itu … r-rasanya kakek ini … rasanya dia bukan orang asing …. Ya, kakek ini adalah seseorang yang kukenal, tidak, asing … yah apa itu pun penting? Tiba-tiba aku merasa bersikap baik pada kakek ini.

Sama seperti dia menyarankan, aku memutuskan untuk minum teh dengan dia. Aku mendapatkan teh dari Asia serta kudapan dari Irina.

“… Ya, mari kita minum bersama-sama!”

Itu benar! Sejak bertemu kakek ini, keinginanku untuk melakukan hal ero dengan gadis-gadis menghilang dan yang paling penting, aku ingin memperlakukan kakek ini dengan baik!

Aku dan Trio Gereja mulai berbicara dengan kakek tua tampan ini dan menikmati waktu!

Tapi karena aku tak bisa menahan lebih lama lagi, aku menuju ke kamar mandi yang berada di kamar. Ketika aku kembali … kakek tua itu tiba-tiba menghilang.

Pada saat yang sama, perasaan kebingungan meninggalkan kepalaku. Sepertinya orang lain mengalami hal yang sama saat bingung mereka mengatakan [Ara? Kenapa kita melakukan hal-hal begitu …?], [Mana kakek tua itu pergi?].

… Kakek tua itu. Siapa dia?

Malam misterius berakhir lambat ….

 

“…Kejadian itu … mimpi? Saat aku kembali sadar, aku sedang tidur di kamarku ….”

Karena esok hari adalah hari libur, aku mengatakan kepada semua orang (terutama anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib) petualangan semalam di ruang tamu.

Ketika aku selesai, Asia mengangkat tangannya dan setuju denganku.

“Aku juga memimpikan itu. Itu adalah mimpi tentang membuat teh untuk kakek tua yang mengenakan kimono.”

Oh, jadi Asia memiliki mimpi yang sama sepertiku!

Irina juga mengangkat tangannya.

“Ah~ aku juga mimpi yang sama!”

“Hmm, sama juga. Itu aneh. Aku sedang mempersiapkan untuk umpan Ise ke kamar itu dan akan berhubungan seks dengan dia ….”

… Xenovia mengatakan itu sambil memiringkan kepalanya. Tapi ketika Rias, Akeno-san dan Ravel mendengar Xenovia ….

“Ceritakan.”

“Secara lebih mendalam.”

“Ingin mendengar lagi.”

Usai mengatakan itu dengan nada serius dan dengan aura aneh memancar dari tubuh mereka, tampaknya Xenovia hanya mengatakan sesuatu yang keterlaluan tanpa berkedip!

Rias meletakkan tangannya di dagu dan mendesah.

“Mungkin itu ilusi? Atau mungkin seseorang di rumah mengeluarkan kekuatan dan sihir mereka secara tidak sadar?”

Diskusi sekarang menuju ke arah kemungkinan peristiwa yang terjadi karena kekuatan yang tidak diketahui bukannya mimpi.

Ravel juga berkata sambil menganggukkan kepalanya.

“Mungkinkah jurus baru Ise-sama yang kehilangan kendali dan melampaui imajinasi? Tapi, aku belum mendengar jurus semacam itu darimu.”

Mustahil. Ketika aku membuat jurus baru, aku tidak akan membuat yang mana kakek tua itu akan muncul.

Kiba, yang duduk di sebelahku, berbisik.

(Tapi Ise-kun. Katamu sebelumnya bahwa kau ingin bereksperimen dengan jurusmu saat ini untuk menemukan cara baru menggunakan mereka, benar?)

Aku mengangkat bahu dan menjawab dengan suara pelan.

(Yah, saat aku mendapatkan kesempatan, aku akan mengujinya.)

Nah, bukannya jurus baru, aku mencoba untuk mengembangkan jurusku saat ini …. Tapi itu tidak berhubungan dengan kakek itu.

Sekarang masalahnya adalah bahwa aku tak ingat wajahnya … aku pasti telah melihat wajahnya tapi aku tidak ingat apa-apa. Itu benar-benar seperti mimpi.

Rossweisse-san mengangguk dan berkata, “Aku akan pergi ke kamar Seraph spesial nanti … aku tidak memikirkan sesuatu yang mesum! Kalau ada jejak aura atau sisa sihir, aku berpikir untuk menguraikan itu dan semuanya! Aku tidak tertarik sedikit pun dengan kamar ero!”

Melihat bagaimana dia tersipu dan mengangkat suaranya … Rossweisse-san, kau tertarik?

Sementara Rossweisse-san merona, ekspresi Rias dan Akeno-san menegang.

“… Aku telah mendengar tentang ini. Tapi kalau itu yang terjadi … ini mungkin di luar kendali kita.”

“Ya, aku juga bisa memikirkan sesuatu. Ini akan menjadi jelas kalau Kuroka atau Sensei di sini ….”

Sepertinya mereka berdua tahu apa yang mungkin terjadi di sini. Kalau Kuroka dan Sensei ada di sini, mungkinkah misteri ini akan segera terpecahkan? Tapi ….

Aku berkata sambil garuk-garuk pipiku.

“Koneko-chan dan Kuroka ada di pegunungan dan kita pun tak bisa menghubungi Sensei sama sekali.”

Betul. Saat ini Koneko-chan dan Kuroka tinggal di pegunungan untuk pelatihan mereka. Sementara itu, Azazel-sensei tidak dapat dihubungi sama sekali.

Rias menjawab setelah mendengarku.

“Kami menghubungi Koneko jadi seharusnya dia segera pulang. Saat ini Azazel bekerja dengan Onii-sama. Mereka tengah dalam pembicaraan rahasia dengan orang-orang yang tinggal di Jepang … Lima Keluarga yang memiliki kekuatan khusus dan merupakan pemimpin golongan Youkai. Dan mereka adalah bagian dari sesuatu yang disebut [Mega Project].”

Sensei tengah dalam proses negosiasi. Orang itu pasti tengah sibuk tapi segera setelah dia punya waktu luang, dia menjadi pembuat onar … tapi belakangan ini aku telah bertemu berbagai orang-orang yang bahkan lebih aneh dengan lebih banyak dampak. Dunia pasti adalah tempat yang besar.

Tapi pembicaraan dengan golongan Youkai? Mungkin ibu Kunou … Yasaka-san juga dalam rapat itu?

Lalu Kiba melanjutkan.

“Aku juga mendengar bahwa Dulio-san dan Slash Dog Ikuse-san ada di sana sebagai pengawal.”

Mungkin berlebihan untuk dua pengguna Longinus berada di sana tapi karena VIP bertemu di satu tempat, bahkan lebih cocok.

Karena ada satu hal lagi yang menggangguku, aku bertanya pada Rias.

“… [Mega Project] apa sih itu?”

“Kedengarannya mereka mengadakan Rating Game besar. Mereka telah membicakan hal itu sejak musim panas lalu tapi karena musim dingin lalu, mereka telah mulai secara aktif dan sekarang pada produksi skala penuh. Nah, ada juga kemungkinan besar bahwa itu mungkin gagal.”

Rating Game besar? Sebuah event? Mungkin seperti turnamen? Kedengarannya [Mega Project] adalah sesuatu yang diikutsertakan semua orang dan bukan Iblis saja …. Apa ini pertandingan antara golongan-golongan yang berbeda sampai mereka hanya membicarakan itu? Dari apa yang dikatakan Rias, kedengarannya seperti belum sepenuhnya dikonfirmasi.

Saat itu Irina berkata, “Ah itu! Ada rumor di antara para Malaikat Tereinkarnasi! … Apa itu sungguhan?”

Ketika Irina bertanya, Rias hanya mengangkat bahu.

“Yah, tidak yakin untuk sekarang tapi sepertinya petinggi serius soal ini. Tapi itu tidak penting. Kalau kita tidak tahu apa yang terjadi di rumah, kita tak bisa bersantai dan tidur di malam hari … ah mungkin ini saat yang tepat.”

Lalu Rias berdiri.

“Apa maksudmu?”

Ketika aku bertanya, Rias hanya tersenyum.

“… Mereka bilang selalu menyerahkan ke profesional? Ayo kita minta orang itu datang segera.”

Baru kemudian aku mengerti apa maksudnya.

—D×D—

Sore itu, torii muncul di ruang teleportasi di bawah rumah. Orang yang muncul melalui torii adalah … pemilik sepasang telinga rubah dan ekor berbulu, si gadis pirang Kunou!

“Lama tak jumpa semuanya! Ini adalah pertama kalinya setelah bertemu kalian di tahun baru? Aku sangat senang bertemu kalian lagi!”

[Orang itu datang segera] yang Rias bicarakan sebelumnya adalah Kunou.

Ophis, yang sangat dekat dengan Kunou, melangkah maju dan menyapanya dengan sayang.

“Kunou, Kunou.”

“Phis-dono! Kita belum bertemu sejak musim gugur terakhir! Aku ingin menemuimu!”

Keduanya meraih tangan masing-masing dan melompat seperti sepasang kelinci. Sangat jarang untuk melihat Ophis seperti ini, biasanya dia tanpa ekspresi tapi hari ini dia tampaknya senang.

Kunou memberi tahu semuanya.

“Ibu bilang dia memiliki urusan di sini jadi aku mengikutinya! Tolong jaga aku selama beberapa hari!”

Sama seperti yang Kunou katakan, ibu Kunou dan pemimpin golongan Youkai Kyoto [Rubah Berekor Sembilan] Yasaka-san saat ini menghadiri pembicaraan yang Azazel-sensei dan Sirzechs-sama hadiri. Menurut Rias, sepertinya selama Yasaka-san menghadiri pembicaraan, sudah diatur bahwa Kunou akan bersama kami.

Sebenarnya, aku diberi tahu bahwa Kunou awalnya tidak datang ke sini tapi ketika dia diberi tahu bahwa Yasaka-san datang ke sini, dia terus mengganggu semua orang mengatakan [Aku juga ikut!] dan sebagai hasilnya, diputuskan bahwa dia akan datang ke sini sebelum pembicaraan dimulai.

Sesampainya di ruang tamu kami, Kunou memberi camilan yang dibawa dari Kyoto untuk semua orang. Dari wagashi di toko tradisional sampai warabimochi di Kyoto, para gadis dengan senang menerima keranjang camilan penuh dengan camilan yang berbeda.

“Lezat, lezat.”

Ophis yang menyukai manisan memasukkan wagashi ke dalam mulutnya dan tampaknya sangat bahagia.

Kami berbicara sedikit dan kemudian kami memberi tahu Kunou tentang peristiwa misterius yang kami alami semalam. Mendengar cerita tentang kakek tua misterius, wajah Kunou tampak serius dan berpikir dalam-dalam.

“… Hmm, dari orang yang kukenal, cuma ada satu orang yang melakukan itu tapi … karena semuanya di sini agak spesial, sulit dikatakan. Tapi satu-satunya orang yang akan bisa melakukan hal seperti itu adalah ….”

Sepertinya Kunou sudah tahu.

Rias dan Akeno-san saling memandang dan mengangguk.

“Kupikir pikiran kami dan Kunou ini sama.”

“Ya. Jika putri dari golongan Youkai Kyoto, Kunou, memiliki kecurigaan yang sama, mudah saja untuk mengatakan kami tidak salah.”

… Ucap mereka.

Lalu Kunou membuat ekspresi yang lebih serius.

“… Tapi Rias-sama. Kalau begitu, maka kita berada dalam kesulitan ….”

Ketika Kunou mengatakan itu.

“Oh~ aku suka bahwa ada banyak wanita cantik di rumah ini.”

Tiba-tiba, suara orang ketiga yang dipancarkan dari suatu tempat! Semua perhatian kami jatuh ke arah sumber suara!

Pada salah satu sofa, ada seorang pria tua yang duduk di sana! Jelas, dia adalah orang asing bagi kami! Tapi aku telah melihat wajah keriput dan kepala tebal ini! Pria kepala panjang ini pasti kakek tua sebelumnya!

“Kakek tua yang kulihat kemarin adalah orang ini!” teriakku sambil menunjuk jariku ke arahnya.

Sial! Kenapa aku tidak ingat wajah dan penampilan pria tua ini sampai sekarang?! Bagiku untuk mengingat setelah melihat dia lagi, mungkin aku berada di bawah ilusi?!

Semuanya tegang! Sudah diduga! Tidak mungkin peristiwa misterius semacam ini bisa terjadi! Semua orang di sini adalah orang-orang tangguh yang telah melalui banyak pertempuran yang mengancam jiwa! Aku tidak membual atau apa tapi kalau seseorang datang ke sini, kami pasti telah memperhatikan! Tapi kalau tak ada yang melihat dia datang maka itu berarti kakek tua ini bukan orang biasa! Walau kami semua waspada dan siap untuk bertarung, kakek itu tidak peduli dan terus menyeruput teh sambil menyeringai.

Ketika Kunou melihat wajah kakek ini, dia tidak bisa lebih terkejut. Dia berkata dengan suara bingung.

“… T-tidak mungkin, A-Anda … bukankah Anda seharusnya …! Tapi, tidak mungkin!”

Aku bertanya pada Kunou yang bingung.

“K-Kunou, ada apa? Siapa kakek tua ini?”

Tapi sebelum mendapatkan balasan, kakek tua itu mulai berbicara dengan Kunou.

“Ini menarik. Nona muda di sana adalah anak perempuan putri rubah dari Barat, 'kan? Kau sangat mirip putri-putri muda dari masa lalu.”

Kakek tua ini, dia kenal Yasaka-san?

Kunou membungkuk dalam-dalam ke kakek tua itu dan memperkenalkan dirinya.

“… Ini adalah pertama kalinya bertemu Anda, Nurarihyon-sama.”

[… Apa?!]

Begitu Kunou mengatakan itu, kami semua terkejut!

Meskipun mereka sudah mengharapkan ini, baik Rias dan Akeno-san tak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka.

Bahkan aku tahu nama itu! Aku mendengar nama itu dari anime atau ensiklopedia Youkai! Dia Youkai yang datang ke rumah tanpa memberi tahu dan menjadi bagian dari kehidupan mereka dan setelah itu, mencuri kudapan dan teh dari mereka! Itulah yang aku dan Trio Gereja alami kemarin!

Aku bertanya pada Rias.

“Nurarihyon, maksudmu Nurarihyon itu? Youkai yang yang bercampur ke dalam rumah, lalu tiba-tiba menghilang …. T-tapi, kenapa semuanya sangat terkejut?”

Kiba meneguk dan berbicara.

“Ise-kun. Nurarihyon seperti Rubah Berekor Sembilan. Dia salah satu pemimpin Youkai.”

… Apa?! … Beneran?! Kakek kepala panjang ini adalah pemimpin Youkai?! Sebenarnya, saat guru Kiba, Souji Okita-san, mengatakan sesuatu tentang [Hitori Hyakki Yakkou], aku penasaran dan meneliti hal itu, dan nama Nurarihyon muncul juga! Jadi kakek ini terkenal dengan Hyakki Yakkou!

… Alasan mengapa dia bisa menyelinap masuk adalah karena dia menggunakan kemampuan sebagai Nurarihyon! Kalau tidak, salah satu dari kami menyadari bahwa dia ada di sini, maka dia pasti sangat terampil!

… Selagi aku tengah kaget, aku mendengar suara kecil Koneko-chan ….

“… Bahkan ada pepatah: Ekor sembilan dari Barat dan Nurarihyon dari Timur.”

Ketika aku mendongak, aku melihat bahwa Koneko-chan dan Kuroka, yang datang setelah mendapatkan panggilan dari Rias, telah tiba.

Saat Kuroka melihat Nurarihyon, dia membuat ekspresi yang aneh dan menyembunyikan wajahnya dengan tangannya.

“Ah~ sepertinya kita kembali pada waktu yang salah ….”

Kakek tua itu … ketika Nurarihyon melihat Nekomata bersaudari, dia tersenyum, tapi pada saat yang sama, memancarkan aura kuat yang bahkan tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

“Lama tak jumpa, Kuroka. Sepertinya kau kembali berhubungan dengan adikmu.”

Ketika Nurarihyon bilang begitu … Kuroka membenarkan postur tubuhnya, berlutut dan membungkuk dalam-dalam!

“Lama tak jumpa, bos. Berkat Anda, akhirnya aku bisa berhubungan dengan adikku. Shirone, beri salam padanya.”

Kuroka sangat serius tidak seperti biasa.

Melihat kakaknya seperti itu, Koneko-chan berlutut dan menunduk dalam-dalam.

“Apa kabar? Aku Toujou Koneko … sebelumnya aku telah menggunakan nama, Shirone.”

Ketika Koneko-chan memberi salam padanya, Nurarihyon tersenyum.

“Hmm, sang adik seperti si kucing ibu. Selain itu, kalian berdua tak perlu formal. Ini bukan rumahku. Sekarang, kalian berdua berdiri.”

Aku meraih Kuroka ketika dia berdiri ke sudut ruangan dan berkata.

(Kenapa kau bertingkah aneh?! Biasanya dengan tamu VIP, kau akan bertindak egois, kalau tidak, benar-benar kasar!)

Benar. Kucing ini, yang akan selalu kasar terhadap Azazel-sensei atau para petinggi, menunjukkan sisi dirinya yang tak pernah terlihat di depan Nurarihyon dan memberi hormat padanya.

Kuroka mengangkat bahu.

(… Yah, aku pun punya satu orang yang tidak bisa bertindak ceroboh. Pokoknya, sebagai seseorang yang sebelumnya merupakan bagian dari golongan Youkai Timur, bos adalah seseorang yang lebih menyeramkan dari Maou atau dewa bagiku.)

Aku memandang Nurarihyon usai mendengar Kuroka … dia hanya meminum tehnya … sebenarnya aku bisa merasakan aura luar biasa yang berbeda dari Sirzechs-sama atau Azazel-sensei. Kurasa hanyalah Youkai yang akan memahami dunia Youkai dan aturan mereka sendiri dan usai mempertimbangkan itu, Nurarihyon adalah makhluk yang si Nekomata, Kuroka, hormati.

Sementara aku berpikir apa yang harus kami lakukan, Rias mengangkat tangannya dan memberi isyarat tenang. Ketika pemimpin kami, Rias, memberi kami isyarat, kami semua rileks.

Melihat itu, Nurarihyon hanya tertawa kecil.

“Sepertinya putri berambut crimson paham, seperti yang diduga dari adik Maou.”

Rias melangkah maju dan menyambut Nurarihyon.

“Kukira sebaiknya menyambut Anda dengan benar. Senang bertemu Anda, namaku Rias Gremory, pewaris Keluarga Gremory.”

Nurarihyon meletakkan cangkir teh dan menjawab salam.

“Ah, maafkan aku karena belum memperkenalkan diri. Aku pemimpin Youkai Timur berbasis di sekitar wilayah Kanto. Aku juga seorang kenalan ibu Shirone dan Kuroka.”

Setelah saling menyapa, Rias bertanya pada Nurarihyon tentang mengapa ia tiba-tiba mengunjungi kediaman Hyoudou.

“Kenapa pemimpin golongan Youkai Timur mengunjungi rumah ini? Tempat ini adalah … tidak … area ini adalah tempat yang bersekutu dengan Tiga Golongan yang berpatroli ….”

Ketika Rias berhenti dan memikirkan sesuatu, sepertinya dia menyadari sesuatu.

“Apakah itu ada hubungannya dengan Onii-sama-ku … seharusnya ada pembicaraan antara Maou-sama?”

Ketika Rias bertanya, Nurarihyon menyerigai sugestif.

Tampaknya ini adalah jawaban atas pertanyaan Rias. Jadi, tindakan Nurarihyon terkait dengan pembicaraan antara Sensei dan Yakasa-san.

Rias melanjutkan.

“Aku tahu bahwa Anda adalah salah satu pemimpin yang belum berdamai dengan aliansi.”

Nurarihyon meletakkan tangannya di bawah dagu.

“Para Youkai di negeri ini …. Dari para pemimpin yang diperintah Youkai seperti Kyuubi, Yamamoto dan Jinno, semuanya berdamai dengan makhluk mistis dari kitab suci lain seperti kalian. Makanya, mereka menawarkan sebuah perjanjian pada kami juga dan kami di tengah-tengah pembicaraan yang tengah berlangsung. Yah, sejak kemarin, aku sudah absen sih.”

Kiba bergumam setelah mendengar itu.

“… Jadi Azazel-sensei membuat perjanjian dengan Yamamoto Gorozaemon dan Jinno Warugoro. Keduanya adalah pemimpin Youkai.”

Mereka adalah nama-nama yang tak kukenal tapi kedengarannya Azazel-sensei tengah dalam pembicaraan dengan orang lain selain Yasaka-san dan Nurarihyon.

Nurarihyon melanjutkan.

“Untuk berdamai dengan Malaikat dan Iblis … baik mengingat usia di mana kami hidup, jika kami terus berpikiran pendek, kami takkan bisa bereaksi dengan cepat ketika sesuatu terjadi. Para teroris yang kalian lawan juga memberikan kerusakan yang signifikan bagi kami; kami tak bisa berbuat banyak karena kami tak dapat dihubungi dengan cepat. Sejak itu terjadi, kami berpikir bahwa akan bermanfaat untuk menjadi bagian dari perjanjian damai bahkan sebagai rasa hormat.”

… Ah, biasanya mereka akan menangani situasi sendiri tanpa bantuan dari luar tapi Nurarihyon tampaknya memahami bahaya dari teroris … [Khaos Brigade] dan begitu, meski itu hanya untuk mengalahkan musuh, mereka berpikir untuk bergabung dengan perjanjian.

… Jadi, kenapa mereka tidak bergabung saja? Kenapa dia menyelinap keluar dari pertemuan itu dan datang ke sini?

Sementara aku curiga, Nurarihyon menunjuk Akeno-san dengan jarinya.

“Kau di sana dengan rambut hitam. Kau adalah putri Malaikat Jatuh … tapi juga [Himejima], 'kan? Aku bisa merasakan kekuatan keluarga itu darimu.”

“… Ah ya. Ibuku dari cabang utama klan Himejima.”

Setelah mendengar jawabannya, dia menyipitkan matanya.

“Sejak dulu, sudah ada beberapa perjanjian antara manusia berkekuatan termasuk Himejima dan kami para Youkai. Ada saat-saat di mana ada perselisihan tapi biasanya, kami hanya menjaga area yang kami hormati dan saling menjaga jarak.”

“… Aku sudah mendengar ini,” jawab Akeno-san sambil mengangguk.

Lalu Nurarihyon mengangkat jari telunjuknya.

“… Tapi kesepakatan itu telah rusak belum lama ini dan karena itu, kami telah mendapatkan kerusakan yang signifikan. Karena insiden itu, anak-anak di bawah komandoku kini benci orang dari [Lima Klan Utama] dan orang-orang yang memiliki kekuatan Sacred Gear dengan itu menjadi rintangan terakhir dari pembicaraan kami. Dengan kata lain, masalahnya terletak pada kenyataan bahwa ada orang-orang dari [Lima Klan Utama] dan pemilik Sacred Gear dalam Tiga Golongan.”

… [Lima Klan Utama]

Mereka adalah klan yang telah melindungi negara ini dari roh-roh jahat sejak zaman kuno. Jadi yang disebut [Lima Klan Utama] yaitu kepala klan [Nakiri], [Kushihashi], [Doumon], [Shinra] dan [Himejima]. Baik Akeno-san dan mantan wakil ketua OSIS Tsubaki-senpai berasal dari klan-klan tersebut. Ya ampun, dunia benar-benar kecil.

Jadi pada dasarnya, orang-orang dari pihak Nurarihyon bertarung dengan orang-orang dari klan ini dan karena itu; mereka tidak puas dengan perjanjian damai. Ah, aku mendengar bahwa mantan kepala masing-masing klan memiliki sikap tegas pada golongan lain sehingga mungkin ada perselisihan karena itu. Aku juga mendengar cerita tentang mantan kepala klan Himejima menjahati Akeno-san muda.

… Bukan itu saja, tetapi mereka tidak bahagia dengan pengguna Sacred Gear dan yah, apa boleh buat. Setiap golongan dan bahkan musuh akan memiliki pengguna Sacred Gear. Ini bagian yang cukup untuk mengatakan mereka tidak ingin membentuk aliansi hanya karena itu. Tapi Youkai memiliki impian mereka sendiri jadi aku tidak perlu menghakimi mereka.

Nurarihyon berkata sambil melihat kami semua.

“Semuanya di sini adalah bagian dari [D×D], simbol perjanjian antara Tiga Golongan? Aku mendengar bahwa kalian telah disetujui oleh para pemimpin dari setiap golongan? Jadi kupikir akan baik untuk mengamati kalian sebelum kami membuat aliansi.”

“J-jadi alasan mengapa Anda datang ke sini adalah karena …?”

Ketika aku menanyakan hal ini, dia tersenyum.

“Aku sudah mengamati kalian sementara ini. Sehenarnya meski kalian belum menyadari tapi aku sudah mengamati kehidupan dan kegiatan kalian dari sudut ruangan. Yah, sepertinya kalian tidak dianggap orang jahat.”

… Jadi dia telah menggunakan kemampuannya sebagai Nurarihyon untuk mengamati kami … dan memata-matai kami tanpa ada orang yang memperhatikan dia. Sial, dia benar-benar bagus dalam menyamarkan kehadirannya!

Usai mengetahui apa yang terjadi, Trio Gereja mulai panik.

“Uuu! Untuk menampilkan adegan seperti yang lain, aku malu!”

“Ku! Untuk pemimpin golongan Youkai melihat kami berlatih membuat bayi …!”

“Kalau waktu itu kita kelewat batas, kita bisa memberinya kesan yang salah dari kita dan perjanjian ini bisa gagal! Tidak, sebelum itu, aku mungkin sudah mati karena malu!”

Wajah Asia, Xenovia dan Irina berubah merah cerah. Berpikir kembali, ada orang lain yang menyaksikan apa yang terjadi di kamar ero! Uuuuu, jika perjanjian perdamaian hancur karena itu, kita tidak akan mampu menghadapi Sirzechs-sama dan Azazel-sensei sama sekali!

Nurarihyon tertawa sepenuh hati setelah melihat reaksi kami dan membuka mulutnya.

“Tapi aku ingin mengamati sedikit lebih lama lagi.”

Tiba-tiba Nurarihyon berdiri dan dia memegang tongkat yang dia bawa entah dari mana di tangannya.

“Hmm, mungkin kita harus pindah lokasi.”

Nurarihyon mengetuk lantai dengan ringan dengan tongkatnya, lalu … Kunou diselimuti asap dan tiba-tiba menghilang! Ketika kami melihat sekeliling, dia di sebelah Nurarihyon!

“N-Nurarihyon-sama?! A-apa ini ….”

Kunou yang terkejut mencoba untuk menjauh tapi ….

“Aku akan menghargai kerja samamu, Putri.”

Nurarihyon menyentuh dahi Kunou dengan ringan dengan jarinya.

“… Hmm … Nyaa ….”

Sepertinya dia kehilangan kesadaran; dia tersandung! Usai kehilangan kesadaran, dia hampir jatuh tapi Nurarihyon menangkapnya sebelum jatuh dan mengangkatnya.

“Hime-sama, silakan tidur dengan nyaman.”

Apa yang akan dia lakukan dengan Kunou?! Karena situasi ini cukup gila, aku tidak bisa hanya berdiri di sana dan tak melakukan apa-apa jadi aku memakai armorku dan bersiap-siap untuk bertarung!

“Kunou! Sial!”

Saat aku akan menyerang!

Ara ara.”

“Itu takkan berhasil.”

Tiba-tiba aku mendengar suara asing! Lalu asap muncul dari kedua sisi Nurarihyon.

Dari asap yang keluar adalah seorang Youkai musang dalam bentuk manusia dan Youkai anjing mengenakan sesuatu yang menyerupai awan. Dua monster… para Youkai berdiri di depan Nurarihyon seperti mereka melindunginya.

“Aku dari Youkai Timur, Kamaitachi, Retsuza.”

Youkai musang lalu mengeluarkan pedang di kedua tangannya.

“Demikian juga, aku bagian dari Youkai Timur, Raiju, Kumowatari.”

Youkai dengan awan di seluruh tubuhnya berkilau listrik.

Konsentrasi aura mereka pada tubuh mereka begitu padat. Aku menyadari bahwa mereka takkan menjadi musuh yang mudah untuk dikalahkan. Tidak seperti Nurarihyon, aku bisa merasakan niat membunuh dari mereka.

Usai melihat mereka berdua, Kuroka berteriak padaku.

“Sekiryuutei, hati-hati dengan mereka! Keduanya adalah salah satu Youkai terkuat di Timur! Mereka melayani langsung di bawah Nurarihyon!”

Begitu Kuroka berteriak, tidak hanya aku, tapi semua orang di sini bersiap-siap untuk bertarung.

Ketika Kamaitachi melihat Kuroka, dia mencibir.

“Oi, Kuroka. Kudengar bahwa setelah bereinkarnasi menjadi Iblis, kau sudah menerjang Naga Putih, dan sekarang kau mengikuti Naga Merah? Nekomata sungguh tidak setia… Tetua Nekomata cukup marah, lho.”

Kuroka mengerutkan kening.

“Itu bukan urusanmu! Aku baru menemukan di mana kami bersaudari bisa tinggal. Apa kalian pikir aku akan membiarkan kalian ikut campur?”

Kuroka membuat lingkaran sihir di tangannya, dan melepaskan getaran bahwa dia siap menerkam kapan saja!

Kiba juga membuat Pedang Suci Iblis dan menunjuk pada Nurarihyon.

“Kami tidak bisa menyerahkan sang putri!”

Saat kami tengah mencari celah untuk menyelamatkan Kunou, Nurarihyon mengetuk lantai dengan tongkatnya.

“Mari kita mundur dulu… akan segera kukirimkan undangan. Ini semua menyenangkan dan tidak berbahaya jadi jangan khawatir dengan hal itu.”

Gumpalan asap lain muncul dan ketika asap menghilang, kami menyadari bahwa Nurarihyon pergi dengan Kunou!

Menyenangkan dan tidak berbahaya? Sial! Meski dia ingin menguji kami, untuk membawa Kunou yang datang ke sini hanya untuk berkeliaran …!

Aku memukul tangan kananku ke telapak tangan kiriku dan menggertakkan gigi ….

—D×D—

Malam itu.

Aku, Rias, Akeno-san, Koneko dan Kuroka menuju pinggiran Tokyo di mana ada sedikit orang.

Tak lama setelah kejadian itu, kami menerima panah dengan undangan yang terikat di panah. Dalam undangan tersebut, nama-nama dari kami berlima serta peta itu di sana. Para anggota yang namanya tidak di surat mengambil posisi sedikit lebih jauh seperti yang kami putuskan bahwa jika sesuatu terjadi, mereka akan bergegas ke posisi kami.

Setelah Kunou diculik, Ophis telah diam tapi karena kami perlu menjaga identitas rahasianya untuk saat ini, kami memutuskan untuk meninggalkan dia di rumah. Sejujurnya, aku khawatir tentang Ophis tapi untuk saat ini, kami harus menuju ke mana yang lain memberi tahu kami untuk datang.

Itu adalah jalan beraspal dengan kabut tebal …. Usai meninggalkan pusat kota Tokyo, medan besar tanpa ada kehadiran manusia atau adanya bangunan. Pasti ada suatu hal kenapa mereka memilih tempat ini ….

Sementara kabut semakin berat, Rias berbicara dengan suara rendah sambil berjalan.

“Pasti Nurarihyon menguji kita serta meredakan ketegangan.”

Rias melanjutkan.

“Aku merasakan semacam kebencian dari si Kamaitachi dan Raiju … aku yakin itu sudah diputuskan pada pembuatan perjanjian damai tapi tak ada yang menentang perjanjian itu bisa melampiaskan amarah mereka sehingga mereka memilih kita sebagai target.”

… Jadi ada semacam makna di balik permusuhan mereka dan mereka menentang perjanjian … lalu mengucapkan selamat … mereka pasti membenci kami sebagai orang-orang yang terkait dengan [Lima Klan Utama] dan pengguna Sacred Gear.

“Apa kau mendengar itu dari Sirzechs-sama?”

Saat aku bertanya, Rias mendesah.

“Ya. Onii-sama bilang [Ini tidak akan hilang kendali, sehingga maukah kau bermain bersama?].”

Jadi itu sebuah perintah untuk memilah situasi dengan Nurarihyon.

Rias tersenyum pahit.

“Jadi, kita mengurus permintaan semacam ini dengan bergabung [D×D].”

… Hahaha, mau tak mau aku tersenyum pahit. Aku tak tahu apa yang [Lima Klan Utama] atau pengguna Sacred Gear telah lakukan sebelumnya, tapi itu tergantungkami untuk membersihkan kekacauan. Kami harus memilah segala macam hal … penunjukan ini juga mempertimbangkan niat Nurarihyon.

Sejak mantan wakil ketua OSIS Tsubaki-senpai adalah dari [Shinra] di [Lima Klan Utama], dia juga ingin bergabung dengan kami tapi dia memutuskan membiarkan kami menangani situasi saat ini.

“… Aku harus bicara dengan Mantan Gubernur itu. Kenapa aku melakukan pekerjaan begitu di sini … yah, kalau lawannya Nurarihyon-sama lalu apa boleh buat … tapi ….”

Kuroka menyalahkan seseorang dengan suara rendah.

Sementara itu, Akeno-san berbicara padaku dan Rias dengan meminta maaf.

“… Pada akhirnya, keluarga ibukulah yang menyebabkan masalah. Aku sangat menyesal.”

Sepertinya Akeno-san merasa terganggu oleh hal seperti itu. Rias dan aku tersenyum lebar di wajah kami dan berkata, “Jangan pedulikan hal-hal begitu selama Akeno-san tak melakukan kesalahan sama sekali.”

“Ya, kau adalah Himejima Akeno kami, benar? Kau tak melakukan kesalahan sama sekali.”

Ketika kami mengatakan hal seperti itu, Akeno-san tersenyum hangat.

… Sementara kami sedang diskusi, kami melihat pintu depan besar di kabut. Tempat yang ditunjuk … sepertinya kami telah tiba di rumah Nurarihyon.

Saat kami berdiri di depan pintu, pintunya membuka sendiri.

 

Kami masuk ke dalam. Meski ini adalah sebuah mansion Youkai, ini adalah rumah tradisional Jepang jadi kami memutuskan apakah kami harus melepas sepatu kami atau memakainya saja …. Pada akhirnya, kami memutuskan untuk memakainya. Mungkin aku merasa sedikit bersalah karena aku orang Jepang.

Di dalam itu besar, koridor yang panjang dan ada banyak jumlah pintu di kedua sisi … di dalam tampaknya lebih luas dibandingkan dengan di luar? Mungkin ini adalah sebuah labirin?

Usai berjalan selama beberapa saat, kami melihat ujung koridor dan di luar koridor ruang besar di mana ada jalan menuju bagian dalam.

… Tapi, ada seseorang yang mengharapkan kami.

“Aku minta maaf sebelumnya.”

“Kami akan berurusan dengan kalian di sini.”

Mereka adalah orang-orang yang muncul sebelumnya, si Kamaitachi, Retsuza dan Raiju, Kumowatari. Jadi kami tidak bisa lewat kecuali kami mengalahkan mereka? Untuk lawan pertama kami adalah pemimpin lawan.

Aku mengenakan armorku dan bersiap-siap untuk bertarung, tapi kemudian Akeno-san mengambil langkah maju.

“… Aku akan menangani ini.”

Ketika Akeno-san melangkah maju, Kamaitachi membuka mulutnya.

“… Kau dari klan Himejima, 'kan?”

“Ya, benar. Meskipun aku tak diakui oleh klan.”

Akeno-san memunculkan halilintar di tangannya dan suara listrik berbunyi di seluruh area.

Ketika aku hendak bergabung dengan Akeno-san … aku merasakan aura aneh dan kuat dari belakangku! Ketika aku melihat ke belakang … anjing hitam raksasa ada di sana. Itu Jin milik Tobio Ikuse-san. Ketika Raiju dan Kamaitachi melihat Jin, mereka tak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka.

Kamaitachi memegang pedang di kedua tangannya dan berteriak.

“Aku mendengar rumor! Kudengar bahwa rekan-rekanku punya sedikit masalah denganmu? Mana majikanmu?”

Tapi Jin tidak menjawab. Sepertinya Ikuse-san tidak datang ke sini. Ini menggangguku untuk berpikir bagaimana ia datang ke sini sendiri tapi … ia adalah Sacred Gear independen dengan insting sendiri juga sebagai Longinus. Mungkin ini seharusnya tidak mengejutkan.

“Hmm, kau datang sendirian.”

Raiju mengagumi Jin yang datang sendirian.

Jin berdiri di sisi Akeno-san. Melihat itu, Rias berkata, “Aku bisa melihat takdir di sini.”

Rias melanjutkan.

“Majikan anjing itu, majikannya Jin, Tobio Ikuse-san, juga mewarisi darah Himejima. Mantan kepala Himejima memiliki dua kakak perempuan. Salah satunya adalah nenek Akeno dan yang lainnya adalah nenek Ikuse-san ….”

… Ku! … Jadi, ada cerita semacam itu?! Akeno-san dan … Ikuse-san berhubungan keluarga?! Nenek mereka adalah saudari … yang berarti mereka sepupu!

Akeno-san tersenyum ke arah Jin dan berkata, “… Maukah kau menolongku?”

Jin mengibaskan ekornya sekali, ia memberikan jawaban yang positif. Apa Ikuse-san mengirim Jin sendiri untuk membantunya?

“Terima kasih, Jin.”

Setelah berterima kasih pada Jin, Akeno-san berbalik ke arah kami.

“Serahkan ini pada kami dan majulah!”

Kalau Jin dengannya, kami tidak perlu khawatir tentang Akeno-san. Aku dan Rias mengangguk dan meninggalkan Akeno-san untuk menangani ini. Setelah itu, kami mendengar suara keras ledakan.

 

Setelah mengikuti koridor lagi, ruang besar lain muncul. Sepertinya kami menuju ke area … ekspresi Kuroka dan Koneko-chan membeku. Untuk suatu alasan yang tidak diketahui, wajah Kuroka ditutupi keringat dingin.

Kuroka berkata dengan suara berjuang.

“… Ku! Tidak mungkin …! Ini …?!”

Koneko-chan juga berbicara sambil menggigil tak terkendali.

“O-Onee-sama …! A-apa ini …?!”

Dua Nekomata sepertinya mereka sudah merasakan sesuatu. Tapi aku dan Rias hanya bisa merasakan aura aneh dan tubuh kami tidak menggigil seperti Kuroka dan Koneko.

Saat kami tiba, di sana ada … kucing tutul berdiri tapi itu bukan kucing normal. Itu … tujuh ekor!

“Oh ho, sepertinya kucing putih telah menjadi Nekomata terhormat.”

Suara perempuan muda bergema. Saat kami melihat lebih dekat, suara itu … keluar dari kucing berekor tujuh …. Apa dia Nekomata yang tidak berubah menjadi manusia?

Si kucing tutul berbicara sambil melihat Koneko-chan dan Kuroka.

“Lama tak jumpa, Kuroka.”

Kuroka, yang memiliki keringat dingin mengalir di pipinya, berbicara dengan ekspresi gugup.

“… Aku tidak pernah menyangka Anda, nenek Tortoiseshell, ada di sini!”

Saat Kuroka mengatakan itu, Koneko-chan juga terkejut.

“J-jadi ini Tetua Tortoiseshell.”

“Ya. Dia Youkai kita … Pemimpin Nekomata di Magari, dijuluki sebagai nenek Tortoiseshell.”

Pemimpin Nekomata! Dia merupakan masalah besar! Aku tak pernah menduga aku akan bertemu orang seperti itu di sini! Ah~berpikir kembali, Youkai yang datang ke rumah kami mengatakan sesuatu tentang dirinya.

Pemimpin Youkai Nekomata menyipitkan mata.

“Setiap kucing yang memanggilku nama begitu adalah penjahat.”

Karena dia dalam mode kucingnya bukan mode menakutkannya, itu manis tapi ….

“Apa dia terkenal?”

Aku bertanya pada Rias.

“… Dia sesosok Youkai yang kuat, yang usianya sudah lebih dari 800 tahun. Aku telah meneliti banyak tentang Nekomata tapi … ini adalah kali pertama bertemu dengannya seperti ini … sepertinya satu-satunya yang dikenal di dunia Youkai sebagai yang terkuat telah berkumpul di sini.”

Rias juga terkejut.

… Tunggu, Youkai yang telah tinggal selama lebih dari 800 tahun?! Mungkin dia lebih tua dari Sirzechs-sama atau Maou saat ini …? Tapi suaranya terdengar sangat muda.

Kucing tutul itu menatapku dan Rias.

“Aku hanya punya urusan dengan kucing bersaudari. Bocah Sekiryuutei dan putri Iblis selalu bisa lewat.”

Dia mengatakan hal seperti itu… memang benar bahwa aku tidak merasakan permusuhan darinya tapi bukannya permusuhan, dia menunjukkan garis keingintahuan terhadap Koneko-chan dan Kuroka.

Kuroka menunjuk ke arah bagian dalam mansion dan berkata, “Duluan. Serahkan dia padaku dan Shirone. Sepertinya mereka memanggil kami berdua untuk alasan ini; bahkan Nurarihyon tak bisa mengabaikan kata-kata tetua ini.”

Koneko-chan juga bicara setelah Kuroka.

“Jangan khawatir, Buchou dan Ise-senpai. Tolong cepat pergilah ke Kunou-chan.”

Dan kucing tetua pun bicara.

“Aku tidak akan makan mereka. Nenek ini hanya ingin menceramahi mereka. Ini hanyalah [Pertemuan antara kucing] sederhana. Yah, bosku benar-benar ingin bertemu bocah di sana.”

… Karena ketiga Nekomata mengatakan itu, kami tak bisa menolak. Rias dan aku saling memandang dan mengangguk.

“Lalu aku akan menyerahkan hal itu pada kalian berdua, Koneko-chan, Kuroka!”

“Kalau terjadi sesuatu, lari saja!”

Setelah mengatakan itu, Rias dan aku berlari menuju bagian dalam mansion ….

 

Pada ujung koridor panjang, ada pintu tampak mewah yang seperti mengatakan tujuan akhir. Aku membuka pintu dan menerjang masuk!

“Kunou! Kau baik-baik saja?!”

Ruangan yang berada di depanku saat aku berteriak adalah … ruangan yang tampak mewah! Ruangan itu dihiasi dengan gulir gantung dengan gambar naga dan di kursi, Kunou duduk di sana! Dan dengan meja kopi antara mereka berdua, Nurarihyon duduk berlawan dengan Kunou.

“Ise! Kau datang!”

Kunou tampaknya senang melihat kami tapi dia tidak terikat dengan tali. Melihat teh dan kudapan di depannya, sepertinya dia diperlakukan dengan baik.

Nurarihyon berbicara setelah menyeruput tehnya.

“Jadi kau datang. Bagaimana menurutmu; anak-anak kami berguna, bukan?” tanya Nurarihyon dengan nada tanpa minta maaf kepada Rias.

“Pemimpin Youkai Timur, ini sudah cukup, 'kan? Kami akan membawa Kunou kembali.”

Nurarihyon menjawab dengan cara yang tenang.

“Tidak usah terburu-buru; ini hanyalah kesenangan pria tua ini. Bagaimana kalau minum the dulu.”

… Kesabaranku sudah habis. Para Youkai itu, aku tak tahu apa yang para Youkai Nurarihyon pikirkan atau apa mereka belum puas. Tapi ….

Aku mengepalkan tangan dengan lenganku dengan gauntlet dan menempatkan tinjuku terhadap Nurarihyon.

“Ini mungkin hasil dari semacam perjanjian politik antara kau dan bos kami tapi Kunou adalah tamu kami! Kami tidak bisa membiarkan dia menjadi bagian dari ini lagi! Kembalikan dirinya! Atau akan kutunjukkan keluhanku sendiri.”

Sambil aku mengatakan itu tanpa ragu-ragu, Nurarihyon sepertinya ditarik kembali sejenak tapi tenang kembali dan mencibir seperti sedang melihat sesuatu yang menyenangkan.

“Seperti apa yang pemimpin Malaikat Jatuh bilang, aku suka sikapmu. Sepertinya kau bukan orang mesum normal … tapi.”

Nurarihyon melihat ke belakangku ketika aku berbalik … Koneko-chan dan Kuroka berdiri di sana! Apa pembicaraan mereka sudah beres? Kelihatannya mereka tidak bertarung karena pakaian mereka juga terlihat bersih.

“Koneko-chan, Kuroka … kalian selamat.”

Ketika aku menarik napas lega dan mengatakan itu, Koneko tiba-tiba memelukku. Ketika aku melihat wajahnya untuk melihat apa yang terjadi … wajahnya memerah. Dia menatapku penuh kerinduan dengan mata yang basah dan berkata dengan suara kerinduan.

“… Senpai, peluk aku.”

Dengan tak ada waktu untuk bereaksi terhadap itu, kali ini Kuroka memelukku dari belakang! Karena itu, aku jatuh ke lantai. Kuroka dengan kegairahan besar menekan tubuhnya ke tubuhku dan berbicara dengan suara menggoda.

Fufufu, Sekiryuutei~ kau mau melakukan hal-hal erotis di sini sekarang juga~?”

A-a-a-a-apa yang kucing nakal ini katakan?! Ini adalah mansion Nurarihyon! Bukan cuma Nurarihyon sendiri di sini! B-bagaimana bisa melakukan hal-hal mesum dalam situasi ini! Koneko-chan pun menggosok tubuhnya padaku! Sensasi lembut dari tubuh wanita memang menakjubkan! Rasanya luar biasa tapi ada waktu dan tempat!

Lalu mataku bertemu dengan kucing tutul yang datang entah dari mana.

“Sepertinya mereka tidak akan mendengarkanku jadi aku mengendalikan mereka.”

Mustahil! Ini karena kucing tetua sampai Koneko-chan dan Kuroka melakukan hal-hal begitu!

Sementara terjebak di sini, aku meminta bantuan Rias.

“H-hei! I-ini …! R-Rias!”

Tapi Rias ….

“… Ise, jangan berteriak. Ini adalah rumah pria tua itu ….”

Dia memijat bahu Nurarihyon dengan senyum santai di wajahnya!

“Oh~ kau pandai dalam hal ini.”

Nurarihyon juga menjadi kakek tua baik dan ramah seperti ketika ia membobol masuk ke rumah kami! Uuuu, dia menggunakan jurus itu lagi! Jadi dia bisa menggunakannya di rumahnya sendiri juga!

Kunou berdiri dan bingung.

“Uuu, ini bukan main. Aku mendengar cerita bahwa mantra Nurarihyon-sama dan Magari-sama sangat kuat tapi sampai seefektif ini …!”

Nurarihyon berbicara saat menerima pijat dari Rias.

“Kudengar bahwa si Bocah Sekiryuutei lemah terhadap taktik semacam ini yang berarti melawanku akan menjadi skenario terburuk bagimu.”

Yah, aku minta maaf! Memang benar bahwa sulit melawan seseorang yang tidak bertarung secara langsung!

Nurarihyon menatapku.

… Ku! Tiba-tiba pandanganku memudar … k-kesadaranku … segera setelah aku bertemu matanya … kemampuan untuk berpikir secara jelas berkurang dan … rasanya seperti kabut mendung di kepalaku ….

… saat kesadaranku memudar perlahan-lahan … Nurarihyon berbicara padaku.

“Hei, bocah Sekiryuutei. Bagaimana kalau kau memberiku rumahmu dengan semua orang yang tinggal di dalamnya? Rumah itu terlihat nyaman dan para wanita di sana bisa menghangatkan. Jadi, bagaimana menurutmu? Maukah kau memberikannya padaku?”

… Aku bertanya-tanya sebabnya, suaranya terdengar manis dan mutlak. Rasanya aku bisa memercayai kata-katanya dengan segenap perasaanku …. Tidak, rasanya aku hanya bisa mengikuti kata-katanya …. Ah, jadi seperti ini ya … memikirkan kembali waktu di kamar ero … ini adalah mantra Nurarihyon ….

Lalu aku mendengar suara Kunou ….

“Jangan lakukan itu, Ise! Jangan membalas! Kalau kau kalah melawan mantranya, masa depan aliansi dan masa depan [D×D] akan berada dalam situasi yang mengerikan!”

… I-itu benar … aku tak boleh kalah dengan mantra begitu …! D-dan juga … meminta semua orang yang tinggal di rumah itu … Kuu, kesadaranku … menginginkanku untuk mengikuti kata-katanya … juga kesalahan ini …!

Bukan itu saja … Koneko-chan dan Kuroka menggosok tubuh mereka padaku jadi … rasanya aku akan menyerah pada godaan! Payudara besar dan elastis Kuroka sungguh menakjubkan ….

Ufufufu, Sekarang, mari kita lakukan hal mesum –nya. Kau bisa melakukan apa pun yang kau mau dengan tubuhku –nya.”

… Setelah membuka bagian depan kimononya, Kuroka mencoba untuk membuka pakaianku! Berbaring di sebelah Kuroka, Koneko-chan berubah menjadi Shirone mode dan menggodaku dengan tubuhnya yang berkembang!

“… Senpai, dengan tubuh ini mungkin aku bisa terlibat dalam tindakan yang lebih keras? Maukah kau melakukannya denganku …?”

Bahkan Koneko-chan mulai melepaskan setengah dari kimononya … dan payudaranya memantul sambil pada saat yang sama, memindahkan wajahku ke dadanya! Ah, wajahku ditelan di bawah payudara Koneko-chan. Ini seperti mimpi … Koneko-chan yang tumbuh … dari segi ukuran dan elastisitas payudaranya yang berkembang mirip dengan Kuroka …!

Lalu Nurarihyon berbicara dengan riang.

“Oke, kalau kau setuju, akan kupinta orang lain untuk berbuat lebih banyak hal-hal seperti ini denganmu.”

… Benarkah …?! … I-itu mengagumkan …! T-tunggu sebentar, sungguh baik-baik saja bagiku, yang ingin menjadi Raja Harem, untuk melakukan itu …? … Bisakah aku puas dengan payudara yang lain …? … Sialan, aku tak ingin kalah! Ah, Kuroka sialan, dia menggigit daun telingaku …! Koneko-chan menjilati tubuhku dengan lidahnya! … Uuu, jangan kalah, Ise! Rias, Asia, Akeno-san, Koneko-chan, Xenovia, Irina, Rossweisse-san, Ravel, Le Fay, Kuroka, Ophis … ibu, ayah …! Wajah semuanya, semua saat-saat bahagia yang kita bagikan melintas di benakku ….

Nurarihyon bertanya lagi.

“Jadi, bagaimana menurutmu, kau akan memberikan rumah itu?”

“I-itu ….”

… Jawabanku adalah ….

“Tidak, aku tidak akan memberikannya padamu … rumah itu adalah tempat di mana aku harus kembali … dan semua teman-temanku yang berharga … dan keluargaku … aku tak boleh memberikannya padamu, kakek tua …!”

… Aku menolak dengan sekuat tenaga dan mengatakan itu … meski tubuhku sedang dikendalikan … aku tidak bisa memberikan rumahku padanya! Aku … menolak suara manis Nurarihyon yang menarik bagiku dengan sekuat tenaga!

Melihatku dalam keadaan seperti itu, Nurarihyon tak bisa menyembunyikan keterkejutannya dan tertawa dengan sepenuh hati.

“… Untuk memberikan jawaban seperti itu, sungguh mengejutkan.”

Aku … menolak pikiranku yang ingin menerima semuanya, dan berteriak.

“Aku tidak ingin mendapatkan bantuan dari orang lain untuk melakukan hal-hal mesum dengan perempuan!”

Benar! Aku tidak ingin orang lain mengendalikan pikiran mesumku! Pikiran eroku adalah milikku seorang! Aku tak boleh membiarkan pikiran eroku dikendalikan oleh Nurarihyon juga!

“Sial!!”

Dengan kekuatan gauntlet terus meningkat, armorku merespons dengan muncul dalam hitungan detik.

[Seperti yang kuharapkan dari partnerku. Aku khawatir sejenak tapi … yah, kalau itu harus dilakukan dengan pikiran mesummu, kupikir kau akan mengatasinya.]

Bahkan Ddraig mengatakan hal itu! Partnerku mengerti diriku!

Aku berkata kepada Koneko-chan dan Kuroka.

“Koneko-chan, Kuroka! Minggir dari sana! Kalau kalian ingin melakukan hal-hal mesum denganku, maka jangan menyerah pada pengendalian pikiran dan goda aku dengan tepat! Aku akan menghadapi kalian kapan saja!”

Tapi waspada terhadap waktu dan tempat! Aku ingin melakukannya di bawah situasi yang lebih baik!

Pada teriakanku, Kunou menanggapi.

“Aku tidak akan hanya berdiri di sini dan tak melakukan apa-apa! Aku putri pemimpin Youkai Kyoto, putri Yasaka, Kunou!”

Kunou memanggil kekuatannya dan … rambut pirangnya memutih! Tubuhnya kini memancarkan aura luar biasa yang tidak cocok dengan gadis kecil ini.

“Aku juga berlatih setiap hari! Kalau aku ingin berjalan di jalan kalian, aku harus kuat!”

Putri berekor sembilan kami berteriak penuh percaya diri!

Saat rambut Kunou berubah warna, Nurarihyon pun berdiri dari kursinya dan berseru.

“… Rambutnya memutih … dia akan berubah menjadi Hakumen-no-Mono-Kyuubi-no-Kitsune[1] ….”

Saat tetua kucing mendengarnya, dia menggeleng.

“Tidak, bos. Ini bukanlah Hakumen-no-Mono-Kyuubi-no-Kitsune. Ini lebih seperti dewa binantang dari [Hakkenden], mirip dengan Masaki Kitsune. Ini menjadi [Koryuu][2] saat menjadi lebih kuat … mungkin karena hubungannya dengan Bocah Sekiryuutei itu sampai memengaruhi pertumbuhannya …?”

Lalu kucing tetua menatapku …. Hmm, aku tidak melakukan apa-apa yang spesial terhadap Kunou. Yah, berkat dia, aku mendapatkan pujian!

Ini adalah kesempatan bagus; aku bisa menguji fitur baru dari jurusku! Aku menyentuh bagian punggung Rias, Koneko dan Kuroka dengan cepat.

“Aku juga akan mencoba jurus baruku di sini!”

Setelah meneriaki itu, aku menarik semua imajinasi dari dalam pikiranku! Apa yang kuinginkan adalah kekuatan untuk menghancurkan hal-hal di sekitar gadis-gadis ini! Bukan pakaian mereka! Kupikir ini ketika Asia ditangkap oleh si berengsek Diodora dan dirantai ke alat itu! Waktu itu, aku menyentuh tubuhnya yang dirantai ke dalam mesin itu dan menggunakan [Dress Break] untuk menghancurkan segelnya.

Untuk menghancurkan segel … dengan kata lain, menghancurkan jurus mereka! Sederhananya, aku menghancurkan mantra pada para gadis! Hal yang kuhancurkan bukanlah pakaian mereka, atau armor mereka tapi mantra pada mereka!

Aura mesum mengisi sekitarku … aku mengumpulkan imajinasi di dalam pikiranku! Aku membuka mata dan berteriak!

“Dress Break!”

Ketika aku menjentikkan jari, imajinasiku keluar dari armorku yang memenuhi seluruh lingkungan! Rias, Koneko dan Kuroka yang sudah kusentuh sebelumnya diselimuti cahaya. Setelah itu, intensitas cahaya itu terus semakin kuat sampai meledak. Kedengarannya seperti sesuatu baru saja meledak dan saat mereka melihat seperti mereka telah kembali sadar, cahaya di mata mereka kembali.

“… Kenapa aku memijat bahu Nurarihyon ….”

Rias memiringkan kepalanya. Dia kembali normal!

Sementara itu Koneko-chan, yang telah kembali ke ukuran aslinya, menyadari bahwa tubuhnya menekan tubuhku.

“… A-aku melakukan hal-hal memalukan …!”

Koneko-chan mendorongku pergi karena malu! Tapi kakaknya Kuroka ….

Ufufufu, yah ini baik-baik saja.”

Meski dia sudah kembali normal, dia tidak bergerak menjauh! Yah, dia selalu menjadi ero-neko!

Tapi itu berhasil! Penggunaan baru [Dress Break]-ku! Alih-alih menghancurkan pakaian mereka, aku sudah menghancurkan mantra di sekitar mereka! Dengan ini, aku bisa mematahkan mantra aneh pada gadis-gadis ini!

Jurus yang menghancurkan apa saja yang gadis-gadis miliki pada tubuh mereka bernama [Dress Break] Ver.B (Body)! Dan jurus yang menghancurkan mantra pada mereka akan disebut [Dress Break] Ver.A (Astral)!

Dalam waktu dekat, aku akan menyeberangi Ver.A dan Ver.B bersama-sama untuk membentuk suatu teknik yang akan menghancurkan mantra dan pakaian mereka!

Sekarang, saat aku sedang membuat tekad baru, kami merasakan aura familier dari belakang. Saat kami melihat sumber aura itu, tidak mungkin! Ophis!

“Kunou, Ise.”

Ophis muncul entah dari mana! Dia seharusnya di rumah … dia datang jauh-jauh ke sini hanya karena dia khawatir tentang Kunou!

“Oh, ini Phis-dono! Kau datang!”

Ketika Kunou melihat Ophis, dia sangat senang sampai dia melompat. Namun, ketika Nurarihyon melihat Ophis, dia mengangkat alisnya.

“… Kurasa aku tidak mengundangmu ke sini.”

Nurarihyon dan kucing tetua seharusnya tidak mengetahui identitas sebenarnya dari Ophis tapi si kucing tetua tampaknya melihat kekuatan yang tidak wajar Ophis sejak dia mengambil langkah mundur.

“… Bos, mundur. Gadis itu … tidak, dia bukan seseorang yang harus Anda pusingkan. Kehadiran Naga yang kita rasakan di tubuh putri rubah adalah miliknya ….”

Si tetua itu pada mode siaga penuh, seperti yang diharapkan dari seorang Youkai berusia 800 tahun.

Tapi Ophis berjalan menuju Nurarihyon tanpa mengganggu. Dan setelah menatap wajahnya, dia berkata.

“Jangan membuli Kunou.”

Dan menampar pantatnya dengan tangannya!

“… Ku! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARG!”

Meski itu tamparan sederhana di pantat, kalau Dewa Naga Nirbatas-sama kami yang memulai itu, kekuatan tamparannya akan tak terbayangkan … Nurarihyon sangat terkejut sampai ia melompat di tempatnya.

 

Segera setelah itu, di salah satu ruang mansion Nurarihyon, hal yang seharusnya tidak diberi tahu kepada siapa pun telah terjadi.

Nurarihyon meletakkan wajah lebih dulu dan meraih pantat bengkaknya sementara Raiju dan Kamaitachi, yang sudah selesai dengan pertarungan mereka, bergabung dengan kami dan menempatkan kantong es di pantatnya.

Akeno-san dan Jin juga bergabung dengan kami dan dengan begitu semua orang yang Nurarihyon panggil tiba. Karena pemilik rumah ini, Nurarihyon dalam keadaan seperti itu, ada suasana hati yang aneh sejak kami datang ke sini mengharapkan untuk melawan dia.

Awalnya aku berpikir untuk mengeluh, tapi karena Ophis melakukan itu untukku, aku memutuskan untuk tidak melakukannya. Omong-omong, Ophis makan kudapan dengan Kunou di sudut ruangan …. Pokoknya aku ingin kembali secepat mungkin.

… Sudah kuduga, orang-orang baru tiba.

“Pemimpin Timur, kupikir gurauanmu sudah kelewatan.”

Orang yang datang sambil mengatakan hal itu adalah ibu Kunou … Yasaka-san!

“… Yasaka, aku menunjukkan adegan memalukan di sini,” ujar Nurarihyon dengan nada sedikit malu.

“Ibu!”

Kunou melompat ke dalam tubuh ibunya. Yasaka-san mengelus kepala putrinya.

“Hohoho Kunou, kau mengembangkan sekilas kekuatan sebagai Dewa Binatang dengan benar.”

Sementara ibu dan anak rubah tengah reuni, Azazel-sensei muncul kali ini.

“Yasaka, kubilang, bukan? Anak-anak tumbuh dengan cepat bahkan sebelum orangtua mereka melihat mereka.”

“Azazel-sensei!”

Sensei tersenyum pahit di wajahnya dan mengasarinya rambutku.

“Maaf, aku belum bisa menelepon kalian. Pembicaraan antara Youkai Jepang lumayan lama … yah, alasan di balik itu diberikan oleh pemimpin yang di sana, sih.”

Sensei menatap Nurarihyon dengan pelototan tajam.

Kemudian Nurarihyon mengeluh.

“Jangan terlalu keras. Kami juga memiliki alasan yang rumit.”

Sensei mengatakan tanpa memikirkan apa pun.

“Aku, Michael dan Sirzechs memberi tahu pihak Nurarihyon, yang belum siap dengan aliansi [Bagaimana kalau melihat simbol aliansi, pemuda dari [D×D], terutama orang-orang di kediaman Hyoudou?] seperti itu.”

Seperti kata Rias. Uuu, kami selalu terlibat dalam hal-hal merepotkan … aku punya perasaan bahwa kami harus melakukan pekerjaan semacam ini.

“… Jadi, bagaimana menurutmu tentang kami semua?”

Sensei bertanya pada Nurarihyon.

Nurarihyon melirik Ophis tapi kemudian tertawa dengan sepenuh hati.

“Aku sudah cukup melihat. Tidak sering bahwa pantatku dipukul seperti pengacau pada usia ini. Namun berkat itu, aku jadi memahami tim [D×D]. Jujur saja, aku senang.”

Nurarihyon berdiri, masih menggenggam pantatnya dan menunduk ke arah kami.

“Aku minta maaf, Bocah Sekiryuutei, putri Iblis, putri dari klan Himejima. Aku hanya ingin menakut-nakuti kalian. Terima kasih sudah bermain bersama dengan kepala kerasku. Tapi aku akan memastikan bahwa orang-orang muda dari pihakku tidak akan mengeluh lagi.”

Nurarihyon berbicara kepada Kamaitachi dan Raiju.

“Kalian baik-baik saja sekarang, 'kan?”

Keduanya berdiri sambil memperhatikan dan menjawab.

“Ya. Kami telah menyadari bahwa mereka tidak berniat jahat.”

“Kami tidak akan keberatan pada aliansi.”

Sepertinya mereka sudah menyadari saat bertarung dengan Akeno-san dan Jin bahwa kami tidak punya kebencian atau niat jahat terhadap mereka dan Akeno-san juga berjuang dengan serius. Ada banyak jenis orang di klan [Himejima] dan apa pun sikap mantan kepala klan itu, Akeno-san adalah Akeno-san.

Keduanya juga membungkuk ke arah kami.

“Kami mohon maaf karena bertindak kasar.”

“Kami akan menerima hukuman apa pun yang kauberikan kepada kami.”

Itu seperti mereka siap untuk menyerahkan hidup mereka jadi kami hanya menjawab [Mari kita akrab mulai sekarang]. Perdamaian adalah yang terbaik dan juga, aku sudah mencapai fitur baru [Dress Break] jadi aku telah mendapatkan keuntungan dari ini.

Nurarihyon berkata pada Sensei.

“Pemimpin oposisi kini telah diterima sehingga yang lain akan mengikuti mereka. Pemimpin Malaikat Jatuh, Azazel, aku tahu ini adalah permintaan tak tahu malu tapi maukah kau membuat perjanjian dengan kami?”

Sensei tersenyum dan siap untuk menjabat tangannya.

“Yah, aku tahu dari awal bahwa membuat sebuah perjanjian antara mitologi yang jauh dari satu sama lain akan sulit. Yah, karena kita berhasil menyelesaikan ini, kukira kita harus bersyukur. Mari kita perbaiki tanggal baru dan berbicara lagi sehingga sampai saat itu, rawatlah pantatmu, Bos.”

“Haa~ kau sudah ingin mengatakan itu, 'kan?”

Kedua pemimpin golongan berjabat tangan. Ini pun berakhir.

Sementara itu, Kuroka mencoba untuk lari menggunakan waktu ini.

“Sekarang, permisi ….”

“Kuroka, tunggu di sana.”

Kucing tetua menghentikannya! Kuroka menunggu.

Nyaa?! A-apa yang Anda inginkan … Anda masih punya urusan denganku …?”

Kucing tetua menyipitkan mata.

“Aku akan melatihmu dan Shirone waktu berikutnya. Datanglah ke sini kapan pun kalian mau.”

“Y-yah kupikir aku mau ….”

Kuroka mencoba untuk menolak tapi ….

“Ya! Jagalah kami! Onee-sama, ayo kita datang ke sini lagi.”

Koneko-chan segera menyetujui. Melihat adiknya seperti itu, Kuroka mengangguk enggan.

Saat situasi menjadi di bawah kontrol, Yasaka-san mengatakan pada Kunou.

“Sekarang, ayo pulang Kunou. Maou-sama bilang, mereka akan mentraktir kita untuk makan malam di hotel di Tokyo. Ini akan jadi hebat karena Kunou suka di sana.”

“Ya, aku tidak sabar! Tapi, bu! Dengarkan aku! Aku telah memutuskan bahwa aku akan makan semuanya dan tidak pilih-pilih!”

“Oh ho~ dan alasan untuk itu?”

Kunou menggambar sebuah lingkaran di sekitar dada dan menyatakan.

“Ya! Aku telah memahami bahwa Ise tidak bisa menahan diri dengan wanita berpayudara besar! Aku tidak akan pilih-pilih dan aku akan memiliki payudara sebesar milik ibu!”

“Aku juga ingin payudara yang lebih besar.”

Ophis menirukan Kunou dan menggambar sebuah lingkaran di sekitar dadanya!

Anak-anak tidak boleh mengatakan hal-hal seperti itu! Melihat keduanya, ekspresi Rias dan Akeno-san tampak lembut.

 

Setelah itu, pembicaraan antara Tiga Golongan dan pihak Nurarihyon berjalan dengan baik dan pada akhirnya, mereka sudah menyelesaikan rincian perjanjian. Mereka berkata tinggal menunggu waktu saja sampai perjanjian diimplementasikan. Ibu berekor sembilan dan putrinya juga sudah menyelesaikan urusan mereka di sini dan kembali ke Kyoto.

Segera setelah itu, sebagai permintaan maaf untuk menciptakan masalah, Nurarihyon mengirim segala macam harta, jimat yang diyakini membawa keberuntungan, lukisan-lukisan tua dan lain-lain. Menurut Rias, itu semua benda langka dan tak ternilai harganya. Dari Sirzechs-sama dan Sensei, setiap orang menerima katalog hadiah mewah yang setara dengan 5 figur ini adalah hadiah kami. Mendapatkan hal-hal itu membuatku merasa bersalah.

Bagaimanapun, perdamaian adalah yang terbaik dan setelah kembali ke kehidupan normal kami, aku harus pergi ke kamar mandi sekali lagi suatu malam. Usai berpikir beberapa saat di depan pintu kamar mandi, aku sengaja pergi ke kamar mandi di bawah tanah.

Saat aku pikir mereka tidak akan datang ke sini dan aku membuka pintu ….

“Selamat datang Ise!”

“Mengagumkan! Seperti yang Xenovia bilang!”

“Ise-san, selamat datang.”

Itu kamar ero dan Xenovia, Irina dan Asia … Trio Gereja tengah menunggu di sana! Ah, apa yang terjadi? Apa kamar mandiku telah benar-benar dihalangi oleh tiga orang ini?!

“Tolong berhentilah!”

Mau tak mau aku berteriak jauh ke dalam malam.

 

[1] Terjemahannya kira-kira Rubah Berekor Sembilan Berbulu Putih-Emas

[2] Naga Rubah

Post a Comment

0 Comments

Like this blog? Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

This is how to whitelisting this blog in your ad blocker.

Thank you!

×