Valhalla Saga Prolog

Prolog

Saga

Itu artinya legenda.

Kisah seorang pahlawan yang takkan pernah dilupakan.

 

MVP dari turnamen dunia ke-6.

MVP dari turnamen dunia ke-7.

Pemegang gelar ganda.

Pro-gamer terbaik di Dark Age, yang dikenal sebagai salah satu kategori terbaik dalam E-SPORTS di seluruh dunia.

Dia, yang tak pernah melepaskan mouse dan keyboard-nya seperti pro-gamer terbaik yang seharusnya, menghadapi seorang dokter yang menggelengkan kepalanya dengan ekspresi kaku.

“Dia meninggal.”

Itu adalah serangan jantung.

Dan tamat.

 

“Dia meninggal.”

“Bukankah maksudmu aku menjadi beradab?” 

Dia melucu sambil tersenyum yang dipaksakan, tetapi itu hanya berlangsung sesaat. Lee Tae Ho tengah melihat mayatnya yang ada di lantai dan di layar monitor dengan wajah bodoh, dan pada ketua yang berusaha mengucapkan apapun yang dia bisa, secara bergantian.

Aula dipenuhi dengan keheningan. Ada ribuan penonton yang berkumpul untuk menyaksikan final, tetapi tak ada yang mengangkat suara mereka.

Karena itu sangat mengejutkan.

Namun, keheningan itu tak berlangsung lama. Seseorang mulai berteriak dan tak lama kemudian aula mulai dipenuhi dengan segala macam suara. Ada beberapa yang terisak-isak, dan beberapa yang memanggil kenalan mereka dan berteriak. Bahkan ada yang tertawa seakan situasinya menyenangkan.

“Sial. Ah, sial.”

Tae Ho mengutuk. Staf membawa mayatnya di atas tandu.

“Aku mati saat bermain game?”

Dia berbalik untuk melihat monitor. Diri Tae Ho yang lain, kesatria naga Kalsted, berada di lantai tengah kolaps dan membuat ekspresi sedih.

Apa yang akan terjadi sekarang?

Dia menjadi takut.

Akankah dia tetap sebagai jiwa untuk selamanya?

Mungkin itu lebih baik daripada diseret ke neraka dan jiwanya padam. Tidak, apakah benar-benar begitu? Dia harus tinggal di tempat ini dan berkeliaran untuk selamanya.

Dia tak tahu. Dia tak tahu apa-apa.

Tae Ho melihat sekelilingnya. Dia tak bisa melihat malaikat atau iblis, apalagi malaikat maut. Dia tak beragama. Apa karena itu?

Tae Ho bernapas dengan kasar. Dia telah mati dan menjadi hantu, tetapi dia masih bernapas dengan kasar. Dia bahkan merasa keringat dingin menetes.

“Jiwa seorang prajurit yang mati setelah pertempuran yang mulia.”

Saat itu, sebuah suara terdengar. Ketika dia mengangkat kepalanya, dia bisa melihat bahwa langit-langit stan pribadinya bersinar. Seorang wanita cantik muncul dari sela cahaya itu.

“M-malaikat?!”

Tae Ho menghela napas lega ketika dia menyadari bahwa dia takkan pergi ke neraka. Rupanya, dia telah memberikan sumbangan baru-baru ini, jadi mungkin itulah alasannya.

Tapi malaikat ini agak aneh. Dia tak bisa melihat sayap putih atau lingkaran cahaya. Setelah dia melihat dekat-dekat, malaikat ini mengenakan armor dan bahkan memiliki pedang di pinggangnya.

“Eh, seorang Valkyrie?”

Tae Ho berbicara tanpa sadar dan wanita cantik dengan rambut hitam panjang itu mengulurkan tangannya padanya sambil tersenyum.

“Ayo pergi prajurit yang agung.”

Tae Ho meraih tangannya tanpa mengetahui dan pada saat itu, dunia terbalik.

“Prajurit pemberani! Selamat datang di Valhalla, tempat para prajurit dewa-dewi berkumpul!”

“Valhalla! Valhalla! Valhalla!”

“Oh, Odin!”

“Thor!”

Mata Tae Ho menjadi bulat. Orang-orang yang berbaris di depan pintu lengkung besar itu berteriak dengan antusias.

Tetapi kebanyakan tampak aneh. Tidak, tepatnya pakaian mereka. Semua orang memiliki tubuh besar dan mengenakan pakaian kulit atau armor. Dan barang-barang yang mereka pegang kebanyakan adalah kapak atau pedang.

Dia bisa melihat wanita cantik di antara mereka, tetapi mereka juga mengenakan armor dan helm.

Mereka juga memiliki pedang di pinggang mereka.

“Ada banyak prajurit hebat yang berkumpul di sini.”

Tae Ho terkejut dengan suara yang terdengar tepat di sebelahnya dan berbalik untuk melihat sumbernya. Valkyrie yang dilihatnya di stan game tengah memandangi orang-orang yang berbaris sambil tersenyum cerah.

Valhalla.

Valkyrie.

Tae Ho membuka matanya dengan bulat. Itu karena sesuatu memukul kepalanya.

Valhalla. Tempat itu bisa disebut surga di mitologi Eropa Utara. Perjamuan tempat para prajurit yang tewas dalam pertempuran hebat berkumpul!

“T-tunggu! Ada yang salah! Aku seorang pro-gamer!”

Dia bukan seorang prajurit. Selain itu, dia bahkan tidak ingat mati di tengah pertempuran yang mulia.

Namun, Valkyrie hanya memiringkan kepalanya karena protes Tae Ho.

“Progay?”

“Pro-gamer!”

“Pekerjaan apa itu?”

Pertanyaan itu datang dari seorang prajurit yang dekat dengan Tae Ho. Itu adalah pria besar yang janggutnya mencapai dadanya, dan otot-ototnya amat luar biasa.

Tae Ho tersentak atas pertanyaan pria ini, yang akan dicoba untuk tidak melakukan kontak mata ketika bertemu dengannya di jalan-jalan dan berkata dengan suara pelan.

“Eh, seperti namanya, itu adalah pekerjaan yang melibatkan bermain game.”

“Game? Oh! Maksudmu pertempuran!”

“Pertempuran!”

“Duel!”

Yang di dekatnya mengangguk dan tersenyum seolah-olah mereka akhirnya mengerti.

Tidak, bagian mana dari hal itu yang kalian pahami!

Tae Ho dengan cepat mencoba meredakan kesalahpahaman itu, tetapi mulutnya sepertinya tidak terbuka dengan mudah. Selain itu, ada satu orang di sebelahnya yang menuangkan bahan bakar ke dalam api.

“Orang ini adalah seorang juara! Dan orang yang memenangkan semua pertempuran di mana dia berpartisipasi!”

Itu adalah sang Valkyrie. Senyumnya dipenuhi dengan kebanggaan seolah-olah prajurit yang dibawanya adalah yang terbaik.

“Juara!”

“Juara!”

“Raja pertempuran!”

“Kau sangat luar biasa dibandingkan dengan penampilanmu!”

“Jadi, kau menyembunyikan skill yang luar biasa itu, ya?”

“Darahku mendidih! Aku ingin sekali bertarung denganmu!”

Orang-orang seperti beruang tersenyum ganas dan berkumpul. Rasanya suhu sekitar naik 3 derajat.

‘Bukan, sialan! Bukan itu! Bagaimana kau menafsirkan pro-gamer sebagai raja pertempuran!’

Namun, Valkyrie yang sepertinya tak tahu bagaimana perasaan Tae Ho, tersenyum cerah dan berkata.

“Prajurit mulia, selamat datang di Valhalla!”

“Selamat datang!”

“Selamat datang!”

“Valhalla!”

“Oh! Odin!”

Seorang prajurit mendekati Tae Ho dan tersenyum usai meletakkan tangannya di bahunya. Itu tidak tampak seperti lengan manusia tetapi seekor gajah.

“Sekarang, prajurit. Kita akan pergi ke Valhalla bersama-sama.”

“Aku ingin mendengarkan kisahmu!”

“Pintunya terbuka!”

“Ohh! Valhalla!”

Tae Ho ingin membantah bagaimanapun juga, tetapi itu adalah hal yang tidak berarti. Ketika Tae Ho hendak mengatakan sesuatu, semua prajurit melihat ke pintu besar.

Valhalla.

Arena di mana jiwa para prajurit dewa-dewi tinggal dan pada saat yang sama sebuah jamuan!

Pintunya terbuka.

Post a Comment

0 Comments