Shangri-La Frontier Bab 76
Bab 76: Epilogue: Apa yang Harus Dilakukan Sekarang dan Selanjutnya
“Nhh, aaah…… aku sangat lelah. Sudah hampir seminggu dan aku masih merasakan itu.”
Jika kamar Sunraku tergolong sederhana dalam hal game dan konsol game, maka kamar Katzo—Uomi Kei—jauh lebih sederhana. Karena ia adalah seorang pro-gamer yang dikenal tidak hanya di Jepang tetapi juga di Amerika, ia mampu membeli sebuah kondominium di gedung apartemen yang cukup bergengsi.
“Tapi harus kukatakan, meskipun aku hanya bermaksud memainkannya sebagai sarana untuk menghabiskan waktu, ini benar-benar game yang bagus…… Shangri-La Frontier, ya.”
Rak-rak di kamarnya dipenuhi dengan berbagai perangkat lunak game. Meskipun ia masih merasakan efek dari menenggak begitu banyak energy drink, ia seharusnya baik-baik saja sebelum turnamen besar yang akan diadakan sekitar seminggu lagi. Namun, itu adalah harga kecil yang harus dibayar ketika ia memejamkan mata dan mengingat senyum di wajah kedua temannya. Sambil minum sports drink, ia pergi ke kamar mandi sambil melihat sesuatu di terminal selulernya.
“Lawan kami adalah ‘Ivy Express’…… Mereka agak gila, jadi aku bertanya-tanya apakah kami akan mampu mengalahkan mereka? Lalu…… Hm?”
Situs web yang ditampilkan di layar adalah situs berita game, dan salah satunya membuat alis Kei terangkat karena terkejut. Itu mengingatkannya pada dua teman yang pernah berjuang bersamanya.
“Tidak, tapi itu sebenarnya hal yang baik…… Tapi mungkin orang itu…… Mereka berdua bisa sangat berbahaya kalau terpojok…… Tapi apakah mereka akan seperti itu kali ini juga?”
Kei meletakkan terminal seluler di atas meja dan pergi ke kamar mandi. Tepat saat layar akan memasuki mode tidur, huruf “GGC” dapat terbaca darinya……
“Sebuah terobosan besar! Ini adalah terobosan besar untukku……!”
Saiga Rei melepas penutup kepala dari kepalanya, melembabkan tenggorokannya yang kering dengan teh hijau dari botol plastik dan kemudian berpose penuh tekad dan kemenangan.
Mereka sering berpapasan. Ia mulai memainkan Shangri-La Frontier agar ia bisa memiliki topik umum untuk dibicarakan dengannya. Ia hanya akan memainkannya sebentar, tetapi sekarang ia merasa seperti berada di tempat yang benar-benar menyenangkan. Dan berkat game inilah ia dapat berkomunikasi dengannya lebih sering daripada biasanya. Ia menerima bantuan dari banyak player wanita lain di guildnya, dan ia pasti akan berterima kasih kepada mereka semua nanti.
“A-aku hanya berharap kami bisa terus berhubungan mulai sekarang……”
Di masa mendatang, ia ingin berteman dengannya, bukan hanya di dalam game, tetapi juga di kehidupan nyata.
Mereka menyuruhnya untuk mencoba berbicara dengannya secara langsung, tetapi satu tugas sederhana itu terbukti sangat sulit baginya. Namun, hal itu membuatnya sangat bahagia pada saat yang sama.
(Aku agak terkejut saat melihat wanita itu…… Tapi aku yakin mereka hanya teman game. Ya, teman game!)
Arthur Pencilgon. Ketika pertama kali melihat ada seorang wanita yang begitu dekat dengannya, ia merasa seolah-olah sedang menyeberangi jembatan gantung yang tipis dan tidak stabil, dan ketika mengetahui bahwa player yang hampir bisa dipastikan adalah “Amane Towa” memiliki kedekatan dengannya berdasarkan gerakan tubuh dan sikap kakaknya, yang hanya bisa dilihat karena mereka berjenis kelamin sama. Ia merasakan keputusasaan yang pasti akan menelannya, tetapi semua itu sirna setelah ia mengetahui bahwa mereka berdua hanyalah teman seperjuangan.
Ia merasa seolah-olah ia membuat kemajuan kecil namun pasti. Dan tidak ada yang salah dengan itu. Langkah kecil bukanlah sesuatu yang perlu dipermalukan.
“Lakukan yang terbaik, aku……! Tidak, AKU akan melakukan yang terbaik!”
Saiga Rei, alias Saiga-0…… tidak mengatahui bahwa dia dianggap sebagai “individu berbahaya ampun melenyapkan player meski itu adalah PK” oleh Hizutome Rakuro alias Sunraku.
Berpisah dengan Oikatzo di Thirdrema, aku pindah ke Rabbitz menggunakan gulungan teleportasi terakhir yang diambil dari Pencilgon.
“Nah…… apa yang sedang kau lakukan, Emul?”
“Fuhyaaaah!? SU-SUNRAKU-SAN!?”
Entah mengapa, Emul sedang mengendus-endus bantal di tempat tidurku saat aku memasuki kamar penginapan. Melihatku, Emul melompat tinggi ke udara sambil menjerit ketakutan.
Ah, sekarang setelah kupikir-pikir, aku masih belum mengganti penutup kepalaku. Topeng burung, topeng burung, di mana kau? Ah, itu dia!
“Aku, Sunraku, telah kembali dengan kemenangan tanpa harus respawn.”
“Fuee…… Fubieeeeeeeggggghhhhhh!!!”
“Apa!?”
Kekuatan lompatan Vorpal Bunny…… Emul melontarkan dirinya begitu keras tepat ke perutku hingga ia berhasil membuatku kehilangan keseimbangan dan aku terjatuh ke lantai.
“Hwebat sekali!!! Aku sangecat kauatir!!! Sunraku-san, kau benar-benar mengalahkan Wezaemon!?”
“Apa?”
“A-aku arus segea meapolkan ini ke Odo-jaaaaaaaan!!!”
Dan dia sudah pergi. Bukannya aku terlalu peduli, tapi aku benar-benar merasakan déjà vu dan tertawa kecil ketika mendengarkan suara “dezuwa… dezuwa… dezuwa”.
Beberapa menit kemudian, aku tiba di depan Vysache dan Emul, yang juga menangis karena suatu alasan. Atau mungkin itu tawa? Sulit bagiku untuk mengatakannya.
“Ueguh, egueh, bueeeh!”
“Tunggu, kenapa hidungmu meler seperti itu? Tiup saja ke tisu atau semacamnya!”
Emul mengeluarkan sesuatu dari sakunya…… Apakah itu sapu tangan? Kuharap itu sapu tangan.
“Ouh…… Lebih baik?”
“Ah, oh, ya, lebih baik. Jauh lebih baik.”
“Baiklah, izinkan aku bertanya padamu…… Bagaimana pertarungan dengan ‘mayat hidup’?”
“Kekuatannya sangat luar biasa, jika tidak ada yang lain…… Umm, sejujurnya, aku tidak bisa benar-benar membandingkannya dengan apa pun yang pernah kutemui sebelumnya. Mungkin penyihir Loser itu paling mendekati.”
Aku dapat dengan mudah mengatakan bahwa dari semua pertarungan yang telah kuhadapi sejauh ini, pertarungan ini adalah yang paling intens. Terutama skill-nya yang sangat berbahaya dan hampir bisa disebut broken atau cheat.
“Hahaha, begitu, begitu…… Kulihat dia memberimu tantangan yang cukup berat, tapi apakah kau puas?”
“Tentu saja. Juga…… Aku akan menganggapnya sebagai pujian.”
“Aku mengerti…… Aku mengerti……”
Vysache berkata sambil tampaknya sibuk dengan pikirannya sendiri.
“Tumbuh dewasa, membuka diri…… Mungkin itu akan segera terjadi.”
“Segera?”
“Tidak apa-apa. Aku hanya berbicara pada diriku sendiri tadi. Benar…… Kau, apakah kau tahu tentang kebenaran dunia ini?”
“……Aku tidak ingin ada seorang pun yang memberitahuku tentang hal itu.”
Epic of the Vorpal Bunny…… Aku melangkah ke dunia ini atas kemauanku sendiri dan aku akan mengungkap rahasianya dengan kedua tanganku sendiri juga!
“Dan karena alasan itu saja, ada sesuatu yang benar-benar ingin kusampaikan kepadamu.”
“Tentu saja.”
Mungkinkah itu awal dari quest baru?
Pencilgon memulai dari awal di Firstia dan pergi sampai ke Thirdrema dan Hidden Garden di dalam gua, sambil menertawakan betapa mudahnya proses untuk sampai ke sana baginya saat ini.
“Sekarang, kurasa ini adalah awal yang baru untuk Pencilgon.”
Setelah kekalahan Wezaemon the Tombguard, tempat ini pada dasarnya kehilangan semua nilainya. Namun, bagi Pencilgon, tempat ini masih merupakan tempat penting yang penuh dengan kenangan berharga. Melewati terowongan, ia tiba di ladang bunga. Pencilgon mengulurkan tangannya ke salah satu bunga lili laba-laba merah dan mengambilnya.
“Kupikir di sini akan dingin dan sepi, jadi aku membawa sesuatu untuk sedikit mencerahkan tempat ini. ……Aku pasti akan membawa sesuatu yang lebih bagus pada kunjunganku berikutnya. Untuk saat ini, sesuatu yang diatur oleh toko bunga NPC sudah cukup, ahaha……”
Pencilgon menaruh buket bunga putih di akar pohon sakura yang besar. Dia akan selalu muncul di tempat ini, setiap saat tanpa henti.
“Aku yakin kau akan bertanya padaku jenis bunga apa itu, dan aku tidak akan bisa menjawabnya…… Itu sangat mirip dirimu, Set-chan……”
Bunga-bunga itu adalah jenis rare item, yang mekar hanya selama lima menit untuk layu dan mati setelah waktunya habis. Namun, setelah dipetik, bunga itu tidak akan pernah mati kecuali jika sengaja dihancurkan. Hidup di masa kini dan tetap sama selamanya…… Setelah mencarinya sedikit, Pencilgon menemukan informasi yang aneh. Bahwa nama bunga ini sebenarnya adalah “Setsuna”. Sungguh takdir yang aneh.
“Kau bilang kau hanya tiruan dan tidak lebih dari kopian…… Tapi bagiku, kau adalah yang asli, dalam bentuk nyata.”
Meskipun…… Meskipun dia hanya seorang karakter di dalam game, dia bertindak seperti manusia normal, berbicara dengan Arthur Pencilgon dan menanggapi kata-kata serta tindakannya.
“Set-chan, kurasa aku akan terus menikmati dunia ini sedikit lebih lama…… Terutama karena masih ada ‘pekerjaan rumah’ yang tersisa untuk kulakukan.”
———Jika kalian ingin mengetahui kebenaran tentang akar dunia ini, carilah “Bahamut”.
“Baiklah. Suatu hari nanti aku akan mengungkap kebenaran tentang dunia ini, baik dengan bantuan ‘Bahamut’ ini atau tidak.”
Setelah memperbarui tekadnya, Amane Towa alias Arthur Pencilgon mulai serius memainkan game tersebut.
Wezaemon the Tombguard. Pria yang membelenggu dirinya dalam rantai sumpah abadi kini telah beristirahat selamanya. Dan wanita yang keinginan dan mimpinya tertinggal di dunia ini kini dapat beristirahat, akhirnya bersatu kembali dengan orang yang dicintainya.
Dunia berlanjut ke tahap berikutnya, para pionir bersemangat untuk hal-hal baru yang tidak diketahui yang menanti mereka. Dunia baru terbuka di hadapan mereka, “Pelayaran Besar” mereka akan segera dimulai.
Tanpa disadari, dunia Shangri-La Frontier akan semakin memanas……
Post a Comment
Ayo komentar untuk memberi semangat kepada sang penerjemah.