High School DxD 3 Life.0

Life.0

Halo semuanya. Ini Hyoudou Issei.

Mendadak sih, tapi sekali atau dua kali, kalian semua juga mengalami hal yang terjadi saat kalian di tempat tidur, bukan?

Misalnya, terlambat karena jam beker tidak berbunyi, atau jatuh dari tempat tidur karena berpindah tempat saat tertidur.

Dalam kasusku, sesuatu yang terjadi padaku saat ini jauh melebihi harapanku ….

“Unnn ….”

Aku bisa mendengar suara menggoda. Ya, itu datang dari dekatku.

Sewaktu aku melihat ke sampingku, orang yang sedang tidur di sana adalah Onee-sama berambut crimson, Rias-buchou. Majikanku, yang merupakan Iblis Kelas Tinggi.

Dia pada dasarnya memaksakan diri masuk ke rumahku beberapa hari yang lalu, lalu mulai tinggal bersamaku. Dia sepertinya sudah datang ke tempat tidurku sebelum aku menyadarinya … dan kebetulan dia telanjang ….

Enggak, aku tahu soal itu. Buchou sudah bilang sendiri bahwa dia tidur telanjang dan dia pun melakukan hal yang sama kepadaku ketika aku tidur di ranjang UKS di sekolah.

Kuuuuu! Aku bisa merasakan sensasi lembut dari sisi kiri tubuhku! Dia tidur sambil menggunakan aku sebagai bantal pelukannya!

Bau Buchou menstimulasi hidungku! Kenapa Buchou sangat harum?

Maksudku, payudaranya benar-benar menyentuh lengan kiriku! Dan tangan kiriku sepenuhnya tertutup oleh sesuatu yang sangat lembut! Itu pasti pahanya. Tangan kiriku berada di antara kedua pahanya seperti sandwich! Sebuah “sandwich paha”! Ini adalah hal yang luar biasa!

Berkat itu, aku berada dalam situasi di mana aku tak bisa bergerak. Tidak, aku enggak mau bergerak! Tak mungkin aku bisa mengakhiri situasi luar biasa ini semudah itu!

Ini hanya terjadi beberapa hari setelah dia mulai tinggal denganku! Kupikir akan terasa canggung tinggal dengan Buchou, tapi jika hal semacam ini terus berlanjut maka aku setuju! Banzai!

“… Oh, kau sudah bangun?”

Jadi, Buchou juga sudah bangun!

“I-iya, benar. Sewaktu aku bangun, rasanya seperti ini jadi aku tak tahu harus berbuat apa ….”

Nah, itulah yang sebenarnya kurasakan. Aku tak tahu apa yang mesti kuperbuat. Dan karena majikanku sudah bangun, aku bahkan kurang yakin soal apa yang mesti kuperbuat.

“Maaf. Aku merasa mau tidur sambil menggunakanmu sebagai bantal pelukku. Aku masuk setelah kau tidur.”

Hal semacam itu terjadi!? Aku sungguh tak bisa memahami perasaan Buchou!

Buchou lalu memeluk sisi kiri tubuhku lebih kuat lagi. Uoooooooo!

“Apa yang mesti kita lakukan? Mungkin menyenangkan untuk tetap seperti ini sampai waktunya bangun … mungkin melakukan sesuatu yang sedikit nakal akan menjadi cara yang baik untuk berkomunikasi dengan budakku yang menggemaskan.”

Chuu. Buchou mengecup pipiku. K-kenapa Buchou sangat menyayangiku!? Apa hanya perasaanku atau Buchou mulai lebih menyayangiku setelah insiden dengan Riser? Memang benar aku mimisan setiap hari.

“Umm, Buchou … aku laki-laki … j-jadi kalau kau mengatakan hal seperti itu ….”

“Kau mau menyerangku?” sela Buchou dengan nada genit. Kenapa Buchou begitu pandai menstimulasiku!?

“Tentu, aku akan melakukan apa pun untuk menyenangkanmu.”

“—!”

Usai dia membisikkanku dengan nada seksinya, pikiranku melayang ke tempat lain dan kemudian—

TOK TOK. Seseorang mengetuk pintu.

“Ise-san. Sudah hampir waktunya untuk latihan pagi.”

Suara yang kudengar dari sisi lain adalah suara Asia.

… Waktu yang kurang tepat! P-padahal sudah sampai pada bagian yang bagus—cop, itu bukan salah Asia!

Setiap pagi, aku melakukan latihan keras. Itu karena aku masih Iblis yang lemah.

Aku masih berlatih sementara Buchou melatihku. Asia mendukungku dengan bertindak seperti seorang manajer. Terima kasih banyak Buchou, Asia.

“Ise-san? Kau masih tidur?”

“Enggak, aku sudah bangun. T-tunggu sebentar! Maksudku, tunggu aku di bawah!”

Benar. Aku tak bisa membiarkan Asia melihat situasi ini. Sudah cukup buruk sejak Asia mulai memiliki persaingan dengan Buchou sejak Buchou mulai tinggal di sini.

Aku tak tahu kenapa Asia memandang Buchou seperti itu, tapi Buchou juga menerima tantangan itu.

Yah, mereka biasanya berbicara secara normal jadi sepertinya bukan perkelahian yang serius. Omong-omong, bisakah kalian berdua rukun …? Aku tak ingin melihat gadis-gadis berkelahi.

Tanpa mengetahui apa yang ada di benakku, Buchou tersenyum jahat.

“Asia, tunggu kami sejenak. Ise dan aku harus bersiap-siap.”

“—!”

Buchou berkata pada Asia yang ada di balik pintu. Buchouuuu! Kenapa kau memperburuknya!?

Biarpun dia ada di balik pintu, aku bisa membayangkan Asia membisu.

GACHA! Pintu kamarku dibuka dengan keras.

Asia lalu melihatku, dengan tubuh bagian atasku terangkat, dan Buchou.

Mata Asia berkaca-kaca. Dia tampak sangat tak senang dan bermuka tak senang ….

Buchou memeluk lengan kiriku setelah melihat wajah Asia. H-hei, Buchou!?

“Selamat pagi, Asia.”

Buchou tersenyum. Asia, yang benar-benar marah, mulai bergetar.

Lalu dia meletakkan tangannya di pakaiannya. U-umm, Asia-san?

“Aku juga akan telanjang! Aku enggak mau ditinggalkan!”

“Asia!?”

Sepertinya hari ini juga akan dimulai dengan situasi yang merangsang.

—D×D—

“Itadakimasu.”

Waktu sarapan. Buchou dan Asia duduk di kedua sisiku.

Aku sangat beruntung bisa duduk di antara dua gadis cantik! Nah, itulah yang ingin kuucapkan, tapi aku tak selalu berpikir seperti itu setiap hari. Suasana hati Asia buruk sedari pagi bahkan hari ini.

Nah, kalau Asia, yang adalah mantan Sister, melihat situasi itu maka dia akan berpikir itu “kotor!”. Tunggu, lalu kalimat “Aku juga akan telanjang!” terdengar aneh.

Lalu kenapa dia marah? Hmm, buat cowok sepertiku, perasaan seorang cewek sulit dimengerti.

Buchou, di sisi lain, terlihat tak peduli dan sedang makan sambil mengobrol dengan orangtuaku.(

“Wah wah, jadi Rias-san juga bisa memasak hidangan Jepang yang lezat.”

“Terima kasih, Otou-sama. Aku sudah lama tinggal di Jepang, jadi aku belajar banyak tentang memasak.”

Ya, untuk sarapan yang kami makan sekarang, Buchou membuatkan sebagian. Seperti telur goreng yang sangat enak yang sudah kumakan banyak sejak tadi. Ini sangat lezat!

“Ise, masih ada lagi, makanlah dengan tenang.”

“Y-ya, Buchou ….”

Aku tak tahu sampai Buchou mulai tinggal bersamaku, tapi Buchou pandai memasak hidangan Jepang, hidangan Barat, dan hidangan Cina. Dia memiliki keahlian memasak yang luas dan dapat memasak hidangan dengan kualitas terbaik. Kupikir dia akan buruk dalam hal-hal semacam ini karena dia adalah seorang putri, tetapi sebaliknya. Dia tak hanya tinggal di Jepang sendirian tanpa apa-apa, jadi dia bisa melakukan segala macam hal seperti memasak, mencuci dan membersihkan.

“Aku tidak suka kalau seseorang bilang bahwa aku tak bisa melakukan hal-hal ini karena aku seorang putri. Aku ingin melakukan apa yang mampu kulakukan.”

Itu yang dia ucapkan padaku sebelumnya. Wow! Aku sangat mengagumimu dari lubuk hatiku. Kau luar biasa, Buchou. Majikanku dapat diandalkan bahkan dalam kehidupan sehari-hari!

Dan Asia yang memandang Buchou sebagai rivalnya mulai berkonsentrasi mempelajari budaya Jepang usai dia melihat gap antara dia dan Buchou.

Tapi Asia juga luar biasa. Dia mulai belajar huruf Jepang dalam waktu singkat. Dia sudah menguasai hiragana dan katakana dan sekarang mulai belajar membaca dan menulis kanji. Dia mungkin sudah tahu cara membaca kanji tingkat sekolah dasar. Itu terutama karena dia bekerja keras tetapi juga karena dia tampaknya memiliki bakat untuk belajar. Dia baru saja mulai sekolah tapi dia tidak punya masalah dengan matematika, sains atau bahasa. Ditambah lagi, dia bilang dia menikmati belajar yang mungkin juga menjadi alasan mengapa dia adalah pembelajar yang cepat. Ada beberapa mata pelajaran di mana malah dia mengajariku. Aku mestinya menjadi walinya, tapi aku terlihat sangat menyedihkan.

Asia, yang menikmati segalanya mulai memiliki persaingan dengan Buchou saat dia terlibat. H-hmm. Asia luar biasa bahkan dari sudut pandangku karena dia adalah pekerja keras, tapi kalau dibandingkan Buchou ….

Buchou beberapa kali lebih baik dari segi memasak. Masakan Asia juga enak, tapi lawannya juga ….

Aku lalu minum sup miso. Ah, sup miso yang Buchou buat ini enak! Air mata keluar dari mataku!

Gadis yang pandai memasak sangat menarik. Terutama jika itu kebetulan adalah gadis cantik yang merupakan Onee-sama, maka aku tak perlu mengeluh ….

PEGANG. Asia yang masih menunjukkan wajah bermasalah mencengkeram pakaianku dari bawah meja. Itu kebiasaan Asia yang cuma ditunjukkan padaku.

Saat suasana hatinya sedang buruk, dia melakukan ini padaku tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tingkah lakunya ini sangat manis dan imut. Ya, kurasa beginilah sikap seorang imouto.

“Oh, aku lupa bilang, Ise. Hari ini anggota klub datang ke sini.”

Buchou memberi tahuku.

“Huh? Koneko-chan dan yang lainnya? Apa kita melakukan sesuatu di rumahku?”

“Ya, aku sedang berpikir untuk mengadakan rapat Klub Penelitian Ilmu Gaib di sini.”

“Eh, di rumahku?”

“Apa kau ingat apa yang kubilang sebelumnya? Sudah waktunya untuk membersihkan seluruh gedung sekolah lama. Rupanya mereka meminta pembersih untuk membersihkannya.”

Separuh dari itu bohong. Sebenarnya dia menggunakan familiar-nya untuk membersihkan gedung. Dia mengatakannya seperti itu untuk menjelaskannya kepada orangtuaku.

Jadi kami akan melakukan aktivitas Klub Penelitian Ilmu Gaib di rumahku, ya.

Buchou menundukkan kepalanya pada orangtuaku.

“Aku sangat menyesal Otou-sama, Okaa-sama.”

“Tak apa, Rias-san. Kudengar kau merawat Ise dengan baik. Aku juga senang Ise punya lebih banyak teman perempuan.”

Ayah mengangguk mendengar perkataan ibu.

“Dia benar. Aku suka Matsuda-kun dan Motohama-kun, tapi menurutku penting juga untuk memiliki teman yang bermain aman. Kau tak bisa menikmati masa muda dengan tetap berada di kamar dan membicarakan hal-hal nakal.”

“Itu benar, Otou-san. Matsuda-kun dan Motohama-kun adalah anak lelaki yang baik tapi mereka bermata cabul. Yah, mereka adalah para siswa bejat, jadi sudah jelas kalau mereka memberi pengaruh buruk bagi Ise. Dan karena Asia-chan dan Rias-san tinggal di sini sekarang, aku tak ingin mereka memasuki rumah ini lagi. Para gadis bisa ternoda.”

Mereka membicarakan apa pun yang mereka suka soal kalian, Matsuda dan Motohama. Aku tak bisa mendukung kalian karena mereka benar.

Tapi, tahukah Ibu, sangat bagus punya teman yang bisa diajak bicara dengan bebas? Mereka memang seperti itu, dan alasan mengapa aku sangat senang sampai sekarang adalah karena mereka.

“Jadi kita akan ada kegiatan di sini hari ini. Mohon bantuannya, Ise.”

Aku penasaran bagaimana jadinya setelah ini.

—D×D—

“Dan ini adalah foto Ise saat masih SD.”

“Ara ara, jadi dia datang ke pantai sambil telanjang.”

“Hei, Akeno-san! Kaa-san, berhentilah menunjukkan dia semuanya!”

Ada rapat, ya. Rapat Klub Penelitian Ilmu Gaib yang seharusnya berlangsung di rumahku dihancurkan oleh album yang dibawa ibu.

“… Masa lalu memalukan Ise-senpai.”

“Kau juga tak boleh lihat, Koneko-chaaaaaaan!”

Itu yang terburuk! Sebuah objek yang menyimpan masa lalu memalukanku! Uwaaaaaah, aku ingin mati!

Kurasa aku ingat ibu sudah pernah bilang begini.

‘Suatu hari nanti ketika kau membawa banyak gadis ke rumah kita, aku ingin menunjukkan albummu kepada mereka.’

Dia pikir itu akan berakhir dalam mimpi karena aku tidak populer dengan perempuan. Tapi hidup berbalik dan itu berubah menjadi situasi ini … astaga, mimpinya jadi kenyataan ketika aku tak menginginkannya!

“… Ise kecil.”

Buchou, aku akan malu kalau kau menatap fotoku ketika aku masih kecil seperti itu ….

Umm, Onee-sama? Kenapa pipimu merah?

“… Ise saat masih kecil, Ise saat masih kecil, Ise saat masih kecil, Ise saat masih kecil ….”

Dia menggumamkan sesuatu?

Tapi dia sepertinya puas. Buchou, apa fotoku ketika aku masih kecil seleramu? Apa Buchou seorang shotacon? Aku tak pernah mendengar dia seperti itu ….

“Kurasa aku tahu bagaimana perasaan Buchou-san!”

Asia meraih tangan Buchou. Matanya berbinar.

“Kau juga tahu perasaanku. Aku sangat bahagia.”

Hei, hei. Keduanya pergi ke dunia lain ….

Kiba pun melihat album sambil tersenyum! Sial, kenapa aku merasa sangat terganggu kalau seorang cowok melihatnya!?

“O-oi, Kiba! Jangan lihat!”

Aku mencoba merebut album dari tangan Kiba, tapi dia mengelak dengan ringan.

“Hahaha, jangan cemas. Biarkan aku menikmati albummu lebih lama lagi.”

Unnnngh! Jangan menikmatinyaaaa!

Aku mencoba untuk merebutnya kembali jadi aku melompat ke arahnya! Tapi dia mengelak lagi seolah-olah itu bukan apa-apa!

Sialan! Aku menyaksikan perbedaan keahlian di antara kami di tempat seperti ini!

Sebagaimana Asia melihat Buchou sebagai rivalnya, aku juga melihat Kiba sebagai rivalku. Sebagaimana Buchou adalah penghalang terbesar bagi Asia, Kiba juga merupakan penghalang terbesar bagiku. Tapi aku pasti akan melampauinya suatu hari nanti!

Sewaktu aku membuat pengabdian baruku, Kiba menatap ke halaman tertentu. Daripada menikmatinya, matanya tampak terkejut. Aku mendekatinya dan juga melihat halaman yang dia lihat. Ada fotoku kala masih di taman kanak-kanak.

Ada fotoku dan seorang anak lelaki seusiaku dengan seseorang yang tampaknya adalah ayahnya. Aku ingat anak ini. Dia anak lelaki yang dulu tinggal dekat sewaktu aku masih di taman kanak-kanak. Kami sering bermain “pahlawan-pahlawanan” sama-sama. Dia pergi ke negara lain sebelum naik ke kelas satu SD karena pekerjaan orangtuanya. Aku belum melihatnya sejak itu.

Tapi kenapa Kiba tertarik dengan foto ini? Jangan bilang anak ini Kiba ….

Kiba menunjuk ayah anak lelaki di foto itu. Untuk lebih tepatnya dia menunjuk pada barang yang di bawa ayah anak lelaki itu.

Sebilah pedang—.

Kupikir itu pedang palsu, tetapi ayah anak lelaki itu membawa pedang Eropa kuno.

“Kau ingat ini?” tanya Kiba dengan serius. Hei, nada suaramu berbeda.

“Hmm, enggak, karena aku masih sangat kecil waktu itu ….”

“Hal seperti ini terjadi, ya. Sampai menemukannya di tempat yang tidak terduga ….”

Kiba tertawa sendiri. Tapi matanya dipenuhi dengan begitu banyak kebencian hingga membuatku menggigil.

Foto ini adalah awal dari insiden tertentu—.

“Ini sebilah pedang suci.”

Post a Comment

0 Comments